Pentingnya Manajemen Stres untuk Ciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dan Kondusif

Oleh Anggun Nindita

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id – UPT Pengembangan SDM Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Stres untuk Tenaga Kependidikan ITB, Senin (29/1/2024) di Multipurpose Hall Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha, Bandung.

Pelatihan ini diisi oleh Founder Mental Hub Indonesia dan Psychiatrist Career Class, dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ. Materi pelatihan yang diberikan secara garis besar terdiri atas empat pokok bahasan, yakni definisi stres, faktor penyebab, lingkungan kerja yang sehat, dan resiliensi dalam menghadapi stressor.

Dia menjelaskan stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional, baik mental maupun fisik, apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental maupun fisik seseorang.

"Stres bagi seorang pekerja dapat terjadi karena beberapa hal, yakni stres tempat kerja, faktor individual, stres eksternal, dan gejala fisik dan emosional. Stres di tempat kerja dapat diakibatkan oleh kualitas dan kondisi tempat kerja yang kurang kondusif, kuantitas pekerjaan yang overload, pola komunikasi atasan yang kurang baik, dan masih banyak lagi," ujarnya.

Untuk menghindari hal tersebut, setiap tempat kerja perlu diusahakan supaya menjadi lingkungan kerja yang sehat. “Lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan kerja yang suportif, aware dengan mental health karyawannya, dan juga ada kesempatan buat ngembangin diri dan jenjang karir mereka," ungkapnya.


dr. Elvine juga menyampaikan bahwa saat ini umumnya kita bekerja dalam budaya kerja yang selalu terhubung, selalu aktif, dan sangat menuntut. Tak heran stres dan risiko kelelahan mudah terjadi termasuk di lingkungan kerja ITB. Oleh karena itu, beliau menyarankan supaya para Tenaga Pendidikan dapat membangun resiliensi dalam menghadapi stressor.

Beliau juga menjelaskan tentang resiliensi yang adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit. Resiliensi yang dibutuhkan dapat berupa emotional, mental, physical, dan social resilience.

Pemaparan yang diberikan dr. Elvine sangat menarik dan mengundang respons positif dari para peserta. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya yang mengajukan pertanyaan saat sesi QnA.

Menutup pelatihan, dr. Elvine memberi pesan supaya kita dapat melatih komunikasi yang terbuka dan efektif sebagai salah satu cara mengatasi stres di tempat kerja.

Reporter: Erika Winfellina Sibarani (Matematika, 2021)


scan for download