Seminar Study in US: Perspektif Baru dalam Melanjutkan Pendidikan di Amerika

Oleh Nur Huda Arif

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Melanjutkan studi ke luar negeri merupakan impian bagi setiap orang. Untungnya, saat ini keinginan tersebut bukanlah angan-angan. Hal ini dijelaskan dalam Seminar Study in US (United States atau Amerika Serikat) pada Rabu (23/03/16) yang diselenggarakan oleh American Corner ITB. Bertempat di Ruang Serbaguna Perpustakaan Pusat ITB Lantai 1, seminar ini mengundang Sadie Thimsien (Staf Bidang Pendidikan Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta) dan David Ongkowijaya (Education USA) sebagai pembicara. Terbuka kesempatan yang sangat lebar untuk mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke Amerika, baik untuk tingkat undegraduate maupun graduate. Untuk tingkat undergraduate, terbuka program sarjana. Sedangkan untuk tingkat graduate, terbuka program magister, doktor, phd, dan profesional. Acara seminar dibuka oleh sambutan dari Dr. Ir. Yuli Setyo Indartono S.Si., selaku Direktur Pendidikan ITB, "Melanjutkan studi ke luar negeri bukan hanya untuk mencari gelar, tetapi salah satu hal pentingnya adalah untuk memahami kebudayaan lain" tuturnya.

Acara seminar ini diselenggarakan bertepatan dengan dibukanya beasiswa Fulbright dari AMINEF. Sadie Thimsien sebagai pembicara pertama memaparkan tentang serba-serbi berkuliah di Amerika. Saat ini, Education USA telah memiliki jaringan melalui lebih dari 400 international student advancing centers di lebih dari 170 negara di dunia yang mampu memberikan informasi dan bantuan dalam perencanaan studi di US. Pada tahun 2014/2015, terdapat 8.188 orang Indonesia yang berkuliah di Amerika.  

Dalam Seminar ini, Sadie Thimsien banyak memberikan penjelasan seputar tatacara memilih universitas dan institusi yang terdapat di Amerika. Karena di Amerika terdapat lebih dari 4000 institusi/universitas yang tersebar dan memiliki keunggulannya masing-masing. Selain informasi, Sadie Thimsien juga memberikan tips kepada para peminat dalam memilih universitas impian mereka. Karena tidak hanya ranking universitas, tetapi faktor lain seperti tingkat kelulusan dan program riset universitas bisa menjadi pertimbangan. Pilihan universitas lain sebagai cadangan juga perlu dipersiapkan agar tidak terpaku pada 1 universitas/institusi. Lalu untuk mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di Amerika juga tidak susah. Karena penerimaan beasiswa di Amerika tidak hanya bergantung pada indeks prestasi kumulatif (IPK), tetapi juga dilihat dari kemampuan orang tersebut dalam banyak bidang lainnya.

Setelah presentasi mengenai informasi universitas di Amerika, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang ditanggapi langsung oleh Saddie Thimsien dan David Ongkowijaya. Selain itu peserta seminar juga diberikan buku dan brosur mengenai informasi dan langkah-langkah untuk mendaftar universitas di Amerika. Harapannya, informasi dari seminar ini dapat membantu orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke Amerika.

 

ITB Journalist Apprentice 2016

Jeffrey Halim (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian 2015)

Cindy Meilita (Matematika 2013)


scan for download