Lakuna Kota Gelar Design Charrette Anak-Anak, Ubah Taman Terbengkalai Jadi Ruang Publik Aktif dan Menyenangkan

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Dalam upaya mewujudkan taman ramah anak, Lakuna Kota menggelar Design Charrette Anak-Anak. Lakuna Kota adalah sebuah komunitas yang diinisiasi oleh mahasiswa Magister Rancang Kota ITB Angkatan 2022. Komunitas ini mewadahi mahasiswa dan pemuda yang memiliki ketertarikan terhadap urbanisme dan antsuias terhadap placemaking. Acara dilaksanakan di Taman RW 07 dan Balai RW 07 Kelurahan Kopo, Kota Bandung pada Sabtu (25/11/2023).

Pelaksanaan Design Charrete melibatkan Karang Taruna Kopo, perangkat RW 07 Kelurahan Kopo, WRI Indonesia, dan ASF Indonesia sebagai penyelenggara.

Melalui kegiatan ini, sebanyak 32 peserta yang merupakan anak-anak dari RW 07 Kelurahan Kopo memperoleh edukasi tentang taman yang baik serta mengidentifikasi bentuk taman impian mereka.

“Proyek kami di Kopo Bandung bertujuan untuk mengubah taman yang terbengkalai menjadi ruang publik yang aktif dan menyenangkan,” ujar ketua pelaksana kegiatan Abhi Kurniawan (Magister Rancang Kota, 2022).

Agenda sesi pertama berfokus pada identifikasi aktivitas anak-anak di taman. Fasilitator menyediakan peralatan tulis dan menjelaskan aturan permainan. Aktivitas yang disukai anak-anak dituliskan atau digambar pada kertas dan ditempelkan pada gambar denah taman. Selanjutnya, peserta diajak berjalan ke lokasi Balai RW 07 dengan didampingi para fasilitator.

Kemudian sesi kedua yang dilakukan di Balai RW 07 Kelurahan Kopo, diisi dengan mendengarkan dongeng boneka tentang taman yang baik. Sesi ketiga adalah waktu anak-anak menggambar taman impian mereka dengan bantuan fasilitator.

Mereka diminta untuk menggambarkan fasilitas, tanaman, dan aktivitas yang diinginkan dalam taman. Setelah menggambar, anak-anak menceritakan taman impian mereka sesuai dengan gambar yang dibuat.

Pada sesi terakhir, anak-anak diminta untuk menuliskan aktivitas yang diharapkan ada di Taman RW 07. Fasilitator menyiapkan kertas bendera kecil dan maket Taman RW 07. Setiap anak menuliskan kegiatan atau fasilitas yang diinginkan pada kertas bendera. Selanjutnya, setiap kelompok menancapkan kertas bendera pada maket taman dan menjelaskan secara singkat.

Abhi mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam proyek ini ialah bagaimana keberjalanan proses mendesain taman secara partisipatif bersama anak-anak di Kopo ini dengan cara yang menyenangkan sekaligus kami dapat memperoleh pemahaman mendalam mengenai preferensi desain yang diinginkan oleh anak-anak.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan mengeksplorasi apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh anak-anak, yang merupakan pengguna utama taman di lingkungan Kopo. Setelah melibatkan anak-anak dalam participatory design charrette, langkah selanjutnya adalah melibatkan orang tua dalam kegiatan desain charrette, untuk mendapatkan pemahaman dan preferensi dari sudut pandang orang dewasa terhadap taman tersebut. “Hasil dari participatory design charrette anak-anak dan design charrette orang dewasa akan kami integrasikan menjadi satu desain komprehensif,” ujar Abhi.

Desain ini akan menjadi dasar bagi pelaksanaan pembangunan taman, mengubahnya dari yang sebelumnya terbengkalai menjadi taman dan ruang publik yang aktif serta menyenangkan bagi anak-anak dan masyarakat Kopo.

“Sebagai tindak lanjut, kami berencana untuk menjaga keberlanjutan program ini dengan melibatkan masyarakat secara berkelanjutan dalam pemeliharaan dan pengembangan taman tersebut, memastikan bahwa ruang publik ini terus memberikan manfaat positif bagi seluruh komunitas,” pungkasnya.

Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota 2019)


scan for download