Guru Besar ITB: Teknologi IoT Memberikan Kemudahan di Sektor Industri

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Sumber: Freepik

BANDUNG, itb.ac.id–Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur, Program Studi Teknik Industri ITB selenggarakan KKSM Lecture Series yang ke-4. Tema kali ini adalah tentang “Electronics in Manufacturing” yang dibawakan oleh Prof. Trio Adiono, ST., MT., Ph.D., Sabtu (29/10/2022).

Prof. Trio Adiono adalah Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB (STEI ITB). Dalam presentasinya, judul yang diangkat adalah Internet of Things (IoT) for Smart Manufacturing. Ia menjelaskan, bahwa keberadaan IoT memberikan nilai efisien, kenyamanan, kemudahan, efektif, dan meningkatkan produktivitas. “Kelima nilai ini pun yang juga berdampak besar sektor industri,” ujarnya.

Namun demikian, tantangan IoT juga tidaklah sedikit, misalnya soal reliability, mobility, availability, scalability, performance, interoperability, management, security and privacy (Data integrity, confidentiality) di mana IoT harus selalu konsisten dalam operasinya.

Prof. Trio Adiono menambahkan, IoT juga dapat terintegrasi dengan Artificial Intelligence (AI) atau disebut AIoT. Beberapa inovasi dari STEI ITB telah menerapkan AIoT dalam pengaplikasiannya. Salah satu yang menjadi tren yakni alat pendeteksi wajah dan pergerakan orang.

Selain itu, di era Covid-19, STEI ITB juga membuat alat yang mampu mendeteksi SP02, pernapasan, suhu, dan paru-paru yang dinamakan Respinos dan sudah lolos sertifikasi kesehatan. Alat ini juga terintegrasi di web dan dirancang untuk telekonsultasi sehingga cocok untuk pasien isoman agar bisa berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh.

Di bidang maritim, STEI ITB berinovasi membuat alat yang dapat memonitor kualitas air ketika nelayan hendak melakukan panen ikan (IoT for Water Quality) yang dinamakan PatinKu. Hal ini telah diaplikasikan untuk produksi ikan Patin di Riau yang mencapai 13 ton/hari.

Di bidang energi, Energy Meter for Solar Cell adalah inovasi alat yang bisa memprediksi dan mendeteksi apabila penggunaan daya berlebih bisa dijual ke PLN dan apabila tidak ada daya bisa tersambung ke PLN. Selain itu, STEI ITB juga telah memproduksi Kompor Induksi IoT yang bisa memunculkan QR Code apabila penggunaannya di batas 450-900 watt. Lalu QR Code difoto dan dikirimkan ke PLN untuk mendapatkan subsidi.


Berbagai kemudahan dapat tercipta melalui teknologi. Kompleksitas kegiatan di masyarakat dapat lebih terorganisir melalui transformasi digital. Adanya IoT juga mampu meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dapat meningkat.

Reporter: Pravito Septadenova Dwi Ananta (Teknik Geologi, 2019)


scan for download