Festival Desain Peralatan Kesehatan: Inovasi Mahasiswa ITB

Oleh Ahmad Furqan Hala

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Gedung Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung menjadi saksi dari lahirnya banyak ide kreatif generasi muda di bidang kesehatan. Pasalnya, pada Kamis (05/12/13) lalu, berbagai macam peralatan kesehatan hasil rancangan ratusan mahasiswa ITB dari program studi Teknik Mesin dan Manajemen Rekayasa Industri resmi dipresentasikan. Merupakan bagian dari tugas mata kuliah Perancangan 1 (MS3205), acara bertajuk Festival Desain Peralatan Kesehatan ini juga dihadiri oleh sejumlah dosen penilai, perwakilan dari beberapa industri kesehatan, dan dokter-dokter dari instansi resmi pemerintahan.
Pada festival ini, 46 kelompok desain dari kedua program studi mempresentasikan rancangan mereka untuk dinilai oleh dua belas dosen. Ke-46 desain tersebut melibatkan tujuh orang dosen pembimbing, yakni: Prof. Djoko Suharto, Dr. Sandro Mihardi, Prof. Satryo Soemantri, Dr. Wayan Suweca, Dr. Rachman Setiawan, Prof. Indra Nurhadi, dan Dr. Rahmawati Wangsaputra. Kriteria penilaian dari rancangan yang ada meliputi ide dasar, prinsip kerja, kreativitas, serta apakah rancangan tersebut sesuai untuk diaplikasikan di dunia medis.

Menurut koordinator pelaksana acara Festival Desain Peralatan Kesehatan, Prof. Djoko Suharto, presentasi hasil desain mahasiswa ini rutin diadakan tiap akhir semester untuk mata kuliah perancangan. Menariknya, jika pada tahun-tahun sebelumnya mahasiswa diberikan kebebasan untuk menentukan jenis alat apa yang akan mereka rancang, tahun ini tema peralatan kesehatan sengaja dipilih. Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia serta mendorong para insinyur muda untuk aktif berkontribusi dalam hal tersebut.
 
Salah satu mahasiswi yang terlibat, Safira Lazuardi (Teknik Mesin 2010) misalnya, membuat rancangan backbone stretcher untuk dipergunakan di kantor-kantor. Dilatarbelakangi oleh tingginya angka persentase pegawai kantor yang mengeluhkan sakit pada tulang punggung selepas bekerja, Safira dan rekan-rekannya terinspirasi untuk merancang sebuah kursi kantor yang sandarannya dapat diatur sedemikian rupa untuk melatih tulang punggung melalui peregangan. Jika tulang punggung diregangkan secara rutin, nyeri pada tulang punggung dapat dikurangi dan fleksibilitas sendi dapat ditingkatkan. Selain mendapatkan apresiasi dari tim penilai, alat rancangan Safira ini juga mendapatkan evaluasi dari pakar kesehatan untuk nantinya dikembangkan menjadi lebih baik.

Salah satu pakar kesehatan yang hadir, Marina A. Moeliono, dr., SpRM, mengaku cukup terkesan oleh ide-ide menarik hasil rancangan mahasiswa yang dipresentasikan. "Gagasan (perancangan) alat beberapa ada yang menarik karena kesederhanaannya, namun ada juga yang menarik karena kerumitannya. Jika dikonsultasikan lebih lanjut dengan ahli kesehatan, saya yakin prospek pengaplikasian alat-alat ini akan sangat bagus di masa datang," tutur Dokter Marina.

Oleh: Amanda Damayanthi (ITB Journalist Apprentice 2013)

scan for download