Workshop ke-14 ITB-Musashino Art University: Melihat Potensi Bambu dan Rotan sebagai Material Sustainable di Masa Depan

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor -

Puluhan peserta workshop berfoto bersama dalam “Opening of 14th Musashino Art University x FSRD ITB Design Workshop 2024”, di Gedung CADL lantai 4, ITB Kampus Ganesha, Rabu (28/2/2024). (ITB/Angela Sunaryo)

BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar workshop dengan Musashino Art University untuk ke-14 kalinya. Pembukaan kegiatan dilaksanakan di Gedung Center for Art, Design, and Language (CADL), ITB Kampus Ganesha, Rabu (28/2/2024).

Dekan FSRD ITB, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn., membuka kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan sambutan dari Kaprodi Desain Produk yang diwakilkan oleh Deddy Wahyudi, S.T., M.Eng., Ph.D., dan sambutan dari perwakilan dosen Musashino Art University, Prof. Takaaki Bando.

Dr. Andryanto Rikrik Kusmara mengatakan, kegiatan bertema “The Future of Bamboo and Rattan” ini menjadi wadah kolaborasi dan eksplorasi potensi material bambu sebagai bahan sustainable dan material masa depan.

“Kolaborasi yang telah berlangsung lama antara Musashino Art University dan Institut Teknologi Bandung menjadi bukti komitmen bersama kami terhadap inovasi dan keberlanjutan. Bersama-sama, kami telah mengembangkan ruang untuk pertukaran dan eksplorasi kreatif. Tahun ini, kami menggali lebih dalam potensi bambu untuk mengatasi tantangan dan peluang yang ada di depan,” tuturnya.

Sementara itu, Deddy Wahyudi, Ph.D., mengatakan, acara ini jauh lebih dari sekadar workshop. Pertemuan ini meleburkan batas-batas formalitas, seperti pertemuan antara teman, bahkan saudara.

“Kunci keberhasilannya adalah kedekatan seperti keluarga yang kami rasakan, yang memungkinkan kolaborasi yang kuat, terutama berkat kontribusi almarhum Dr. Dudy Wiyancoko, pelopor program kolaborasi ITB x MAU, dan dua dosen berpengalaman dari Musashino Art University yakni, Mr Takaaki Bando dan Mr. Shinichi Ito,” ujarnya.

Kegiatan ini digelar 10 hari dan melibatkan 28 mahasiswa Jepang dan mahasiswa dari Indonesia yang mengambil jurusan Desain Produk. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok campuran dengan tujuan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan mencari solusi melalui pengembangan desain produk yang inovatif. Kegiatan ini melibatkan perajin dari Tasikmalaya dan Cirebon sehingga memberikan kesempatan berkolaborasi secara langsung dengan praktisi lokal dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi.

“Harapannya, kami mendapatkan inspirasi baru dan jalan baru bagaimana masa depan karier dan dapat mengolah material lokal dan betapa berharganya kolaborasi lintas disiplin dan lintas universitas,” ujar Angelica Maureen Elti, Ketua Panitia Workshop.

Kerja sama internasional ini sangat berharga karena memperluas cakrawala pemikiran mahasiswa dari berbagai latar belakang, memungkinkan mereka saling memahami dan merasakan permasalahan yang sama dari perspektif yang berbeda.

Reporter: Angela Sunaryo (Seni Rupa, 2020)


scan for download