Wiranto Arismunandar Cup 2024, Ajak Generasi Muda untuk Hidup Sehat dengan Sport Science

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - UPT Saraga dan Sabuga Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama dengan KK Ilmu Keolahragaan Sekolah Farmasi ITB, Direktorat Kemahasiswaan ITB serta Asprov PSSI Jawa Barat menyelenggarakan Invitasi Sepakbola antar SSB Se-Jawa Barat "Wiranto Arismunandar Cup" ke XXV Tahun 2024, Sabtu (20/1/2024) di Lapangan Sepakbola ITB, Jalan Tamansari, Bandung.

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Beliau merespons positif adanya kompetisi ini, menurutnya Wiranto Arismunandar Cup dapat menjadi sebuah ajang yang baik untuk pendidikan karakter anak usia dini.

"Kami percaya bahwa peninggalan dari Prof. Wiranto adalah salah satunya mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini. Jadi tidak hanya berfokus kepada pencapaian akademik anak, namun juga mengenai pendidikan karakternya. Di mana olahraga juga penting untuk membangun jiwa sportivitas serta meningkatkan motivasi anak-anak," katanya.

Total ada 32 tim yang mengikuti kompetisi ini. Adapun ajang ini terbagi untuk dua kelompok usia, yakni tim U-10 untuk anak-anak di bawah umur 10 tahun serta tim U-12 untuk anak-anak di bawah umur 12 tahun. Masing-masing terdapat 16 tim untuk dua kelompok usia tersebut.

Sementara itu, Kepala UPT Saraga dan Sabuga ITB, Dr. Taufiq Mulyanto, S.T., mengatakan bahwa Wiranto Arismunandar Cup adalah sebuah ajang sepak bola tahunan yang diprakarsai oleh Rektor ITB alm. Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME., yang menjabat pada periode 1988-1997.

"Jadi agenda ini sudah kurang lebih 25 tahun berlangsung. Ini merupakan bentuk semangat dari Prof. Wiranto Arismunandar dan sebagai salah satu sumbangsihnya terhadap pendidikan," tuturnya.

Selain itu, kompetisi ini juga dapat menjadi satu bentuk pengimplementasian sport science kepada generasi muda. Kegiatan olahraga dengan menerapkan pedoman sport science tersebut dapat semakin meningkatkan potensi anak-anak di bidang olahraga. Nantinya, science bisa menjadi sebuah indikator untuk melaksanakan coaching atau dalam pencapaian prestasi olahraga.

"Sesuai dengan pesan dari bu Rektor, ke depannya juga kita sekaligus akan menjadi lapangan Saraga serta kegiatan di dalamnya menjadi semacam laboratorium fisik. Di mana segala kegiatan olahraga juga nantinya dapat diukur dan diimplementasikan terkait sains dan iptek-nya," ungkapnya.


Sport science sendiri adalah wadah besar dari berbagai disiplin ilmu dalam proses mencapai prestasi olahraga dan kebugaran yang prima. Diharapkan dengan adanya kompetisi ini juga dapat semakin mengajak masyarakat untuk meningkatkan gaya hidup sehat.


scan for download