Ukawangi ITB Helat Pagelaran Sewu Kelir Blambangan Jilid III

Oleh Hanafi Kusumayudha

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id – Kampus ITB memang terkenal sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun semua itu tentu perlu dibalut dengan budaya dan seni. Keanekaragaman budaya dan kesenian daerah sangat dihargai dan didukung oleh ITB, lewat berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa yang berulang kali mengadakan pentas kebudayaan. Kali ini, giliran Unit Kebudayaan Banyuwangi (Ukawangi) ITB unjuk kebolehan dalam Pagelaran Sewu Kelir Blambangan Jilid III yang diadakan pada Minggu (22/10/17). Mengangkat kearifan lokal Banyuwangi, acara yang bertajuk “Jaripah, Kembang Pelike Kemiren” disambut meriah oleh penonton yang tampak memenuhi Aula Timur ITB. Tak hanya dihadiri oleh mahasiswa, pagelaran ini juga turut menghadirkan Menteri Pariwisata RI Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc. beserta jajaran Rektor sebagai tamu undangan.

Pagelaran diawali dengan tarian pembuka khas Banyuwangi dilanjutkan dengan laporan kegiatan oleh Ketua Pagelaran, Febrian Aji (Arsitektur 2015). Setelah itu, Menteri Pariwisata RI Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc. memberikan beberapa patah kata sekaligus membuka acara secara simbolis, dengan membunyikan rebana. Dalam sambutannya, Arief memberikan apresiasi kepada Ukawangi ITB karena baginya acara ini merupakan dukungan terhadap Banyuwangi untuk menjadi destinasi wisata budaya kelas dunia . “Tak ada cara lain untuk memajukan bangsa Indonesia selain diplomasi budaya, dan acara ini merupakan salah satu bentuk diplomasi budaya yang bisa dilakukan oleh anak muda,” tutur Arief.


Acara dilanjutkan dengan penampilan kesenian musik Kuntulan yang dibawakan oleh Ikawangi Bandung. Kuntulan merupakan kesenian Banyuwangi hasil akulturasi dengan kebudayaan Arab, yang mencerminkan kehidupan sosial masyarakat Banyuwangi yang harmonis. Kesenian Kuntulan terdiri dari beberapa alat musik seperti rebana, tanjidor, dan gong yang dipukul bergantian sehingga tercipta alunan musik yang menggugah semangat. Selepas dimanjakan dengan alunan musik Kuntulan, sendra tari Jaripah yang tak kalah memukau langsung disajikan. Drama ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Jaripah yang sedang mencari barong peliharaannya yang hilang. Diselingi dengan tarian dan candaan khas Banyuwangi, tak ayal tepuk tangan dan gelak tawa penonton terdengar memenuhi Aula Timur ITB.

Sumber foto : Dokumentasi penulis                                                     


scan for download