Strategi Membangun Kota Cerdas dengan Transformasi Hijau

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Smart City and Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung (SCCIC ITB) mengadakan "The International Workshop for Smart Cities and Circular Green Economy 2023" dengan tema "Meningkatkan Quality of Life Kota Melalui Transformasi Digital Ekonomi Hijau Sirkular".

Salah satu sesi kegiatan tersebut membahas Sustainability Framework, Green Economy, Climate Change Community Resilience, di Auditorium Iptek Campus Center (CC) Timur ITB, Selasa (12/12/2023).

Salah seorang pembicara dalam sesi ini, Expert Science and Technology ICESCO, Fahman Fathurrahman, Ph.D., menyampaikan materi berjudul “Green Transformation and Smart Cities Strategy in the Islamic World".

ICESCO merupakan organisasi antarpemerintah khusus Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang didirikan pada tahun 1982 dengan markas di Rabat, Maroko. Fokus kerjanya mencakup bidang pendidikan, sains, dan budaya, dengan keanggotaan dari 54 negara anggota di berbagai wilayah, termasuk Afrika, Asia, Arab, dan Amerika Latin.

Beliau memaparkan tantangan lingkungan yang mendesak, seperti lima dari sembilan batas planet yang melintasi "ambang batas aman", dan tiga krisis planet, yaitu iklim, alam, dan polusi, yang mengancam keamanan air, pangan, dan energi.

Transformasi hijau menjadi fokus dengan tiga pendorong utama, yakni teknologi, ide, dan ekonomi. Peran utama dalam transformasi dibagi antara bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil. Beberapa contoh inisiatif dari negara anggota ICESCO termasuk Saudi Green Initiative, Pakistan 10 Billion Tree Tsunami, The Great Green Wall di Afrika, dan Moroccan Green Energy Transition.

Selain itu, beliau juga membahas strategi untuk Kota Cerdas dan Berkelanjutan dengan tujuan memosisikan anggota ICESCO sebagai kota cerdas, berkelanjutan, dan tahan bencana pada tahun 2030.

Strategi ini mencakup dua belas alat strategis, termasuk perencanaan menyeluruh, pemanfaatan teknologi untuk solusi cerdas, infrastruktur hijau dan berkelanjutan, pelestarian budaya dan warisan, pengembangan pendidikan dan tenaga kerja, serta partisipasi publik dan kesadaran.

Beliau mengumumkan ICESCO's Smart Living Lab Pilot Project sebagai bagian dari rencana aksi 2024-2025. Proyek tersebut mencakup serangkaian kegiatan, termasuk pembangunan kapasitas dan pendirian laboratorium percobaan di negara-negara anggota.

“Mitra diundang untuk berkolaborasi dalam proyek ini dengan menyediakan sumber daya dan keahlian teknis,” tuturnya.

Dengan fokus pada pengembangan kota cerdas, akses listrik melalui energi terbarukan, penyediaan air, sanitasi, dan pertanian cerdas berbasis iklim, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan signifikan dalam menjawab tantangan lingkungan global.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)

Editor: M. Naufal Hafizh


scan for download