Seminar dan Talkshow Gen-Reon 2013: Gali Potensi Industri Game Anak Negeri

Oleh Nida Nurul Huda

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id -- Unit Kegiatan Mahasiswa Genshiken ITB menyelenggarakan Seminar dan Talkshow Genshiken Creative Exhibition 2013 (Gen-Reon 2013) pada Sabtu (20/04/13). Bertemakan "How to Start a Game Business" dan "Marketing of Visual Modern Industry", acara ini bertempat di Galeri Utama Campus Center Timur ITB.

aAcara ini menghadirkan Ardika Prasetyo (Agate Studio), Nicko (Canvas Ranger) dan Aji (Tinker Games). Mereka bertiga merupakan founder pada industri game dan visual di Indonesia. Mereka bertiga telah membangun industri masing-masing beberapa tahun belakang ini dan terbukti sukses.

Sampai saat ini, industri game di Indonesia memang belum banayak terdengar di pemukaan. Walaupun begitu, potensi yang dimiliki industri ini ternyata cukup besar. Menurut Aji, industri game Indonesia, walaupun masih cukup muda, ditangani oleh developer yang memiliki semangat dan kualitas tinggi. "Asal Anda tahu, profit yang dihasilkan dari industri game kedepannya akan menyamai mining (pertambangan)," ungkapnya.

Merintis karir pada industri game memanglah tidak mudah dan harus menghadapi beberapa tantangan. Mulai dari game yang tidak laku, kompetisi dengan produk luar, dan profit yang kecil di awal. Menurut Ardika, terdapat tiga model bisnis untuk memulai sebuah industri game, sponshorship, retail dan free games. Untuk sponshorship, sebuah game developer membuat game untuk perusahaan game lain, sedangkan retail game developer membuat produk, merilis, dan memasarkannya sendiri. Untuk free games, user dapat mengunduh dan memainkan game tersebut secara gratis. Developer akan mendapat keuntungan dari versi Freemium/In Game Purchase, iklan, versi Lite & Paid Version, serta versi Try and Buy.

Melalui  acara ini, peserta diajak untuk menggali potensi industri game dan visual yang bergerak dalam bidang industri kreatif. Tahun ini diprediksi ada lebih dari 100 game developer Indonesia yang setidaknya telah memproduksi 900 game. Sebelumnya, pada tahun 2010, di Indonesia hanya terdapat 42 game developer (Liputan6.com).

Selain itu, terdapat misi lain yang ingin di bawa oleh industri ini yaitu memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia. "Tim kami, Devian Art, menyisipkan unsur budaya Indonesia dalam game kami melalui tokoh karakter dan background di dalam game," ujar Nicko. Diharapkan industri ini akan membentuk karakter game Indonesia serta akan membawa Indonesia ke level selanjutnya.


scan for download