Game + Animasi: ITB Digital Media Festival 2008

Oleh prita

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Dunia telah memasuki era baru yang telah membawa ekonomi kreatif sebagai motor penggerak perekonomian dunia. Game dan animasi turut ambil bagian dalam perkembangan tersebut. Untuk menggambarkan potensi ekonomi-kreatif Indonesia, Fakultas Seni Rupa dan Desain beserta Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB mengadakan acara bertajuk "Game + Animasi: ITB Digital Media Festival 2008". Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (2-3/12) ini merupakan ajang bertemu antara akademisi, industri, komunitas masyarakat, dan pemerintah dalam mengembangkan potensi di bidang digital media, khususnya game dan animasi.
Dalam kaitannya dengan industri kreatif, konten pendidikan yang memiliki sifat menghibur (edutainment) perlu didorong sebagai potensi utama. Ditemui di gedung Fakultas Seni Rupa dan Desain, Intan Rizky Mutiaz, M. Ds, ketua panitia, berujar bahwa animasi bisa dibuat lebih bermakna. "Paradigma berubah, game dan animasi bukan hanya permainan, tetapi ada manfaat lebih yang bisa diambil", ujar Rizky. Acara ini juga diharapkan mampu menghasilkan kreator-kreator handal dalam memenuhi tuntutan industri, khususnya industri kreatif yang mampu mendongkrak perekonomian bangsa.

Acara yang berlangsung di Aula Barat-Timur ITB ini meliputi Exhibition, Game Contest (game development dan game design), Game Competition (Counter Strike, DotA, dan Idol Street), Animasi Festival (film animasi pendek, film animasi eksperimental, dan desain karakter), Seminar dan Workshop, dan kontes foto dan cosplay. Kegiatan Exhibition menampilkan berbagai macam stand, diantaranya perwakilan dari lima universitas dan politeknik, yaitu ITS, Poliseni, Universitas Tarumanegara, dan Binus. ITB menampilkan stand bertemakan simulator. Shooting simulator, tank simulator, dan driving simulator merupakan beberapa yang ditampilkan dalam ajang kreasi yang diharapkan menjadi agenda tahunan nasional ini. Ditampilkan juga stand pemenang kontes Game Nasional dari 5 putaran dan stand komunitas industri kreatif, seperti Concept Magz, Digital Studio, Wacom, Epson, Seruni, dan Versus. Dalam kaitannya dengan "Asiagraph Recommended Works 2008", festival animasi ini juga menghadirkan karya-karya dari luar negeri , seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, Singapura, Philipina, dan Thailand.

Bertempat di Aula Timur ITB, seminar dan workshop diselenggarakan untuk membuka wawasan tentang fenomena game kepada masyarakat luas dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda. Dalam rangkaian seminar juga berlangsung Parallel Session untuk mengakomodir pemikiran-pemikiran tentang Game Design Studies dan Game Technology sebagai masukan bagi pendidikan 'game edukasi', khususnya para profesional/industri game di Indonesia. Bertajuk "Create-Craft-Construct Interactive Insight Information", Seminar ini terbagi menjadi tiga sesi dengan tema beragam. Sesi pertama, Education Institution Framework, menampilkan perwakilan dari SEAMOLEC, AINAKI, dan dosen FSRD sebagai pembicara. Sesi kedua dan ketiga bertemakan Animation Industry Framework dan HOt Ice Tea, Digital vs Manual. Kegiatan workshop memaparkan berbagai macam tutorial, diantaranya Paperless Animation with ToonBoom, Game Making with Blender, dan Face Molding with Valve's Source Engine.

Festival ditutup dengan pembacaan pemenang masing-masing kategori. Dengan memperebutkan hadiah total sebesar 50 juta, Gari Baldy, pemenang game development kategori 'PC game', tidak menyangka game karya timnya bisa memenangkan lomba bergengsi ini. Mahasiswa Informatika ITB ini berujar bahwa karya timnya merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Object Oriented Programming.(habibur)

scan for download