Prodi Teknik Pangan ITB Gelar Kuliah Tamu Kimia dan Teknologi Aditif Pangan: Industri Perisa di Indonesia

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Program Studi Teknik Pangan ITB menggelar kuliah tamu Kimia dan Teknologi Aditif Pangan bertajuk “Industri Perisa di Indonesia”, di Ruang A1-9602 Gedung A1 ITB Kampus Jatinangor, Kamis (12/10/2023). Kuliah ini mengundang Senior Regulatory Manager, Taste & Wellbeing, PT Givaudan Indonesia, Lisa Norisza Sjahwil, S.T., M.P. sebagai pemateri.

Lisa Norisza Sjahwil mengatakan bahwa industri perisa memiliki potensi yang besar di Indonesia. “Bagi saya, kalau industri tanpa perisa atau tanpa fragrance, ibarat makanan tanpa garam. Pasti besar prospeknya,” ujar Lisa.

Namun, menurut alumnus Teknik Kimia ITB tahun 1991 ini, bahan baku yang digunakan umumnya masih impor. Di sisi lain, Indonesia kaya sumber minyak-minyak atsiri.

Dalam kuliah tersebut, mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman baru. Mereka diberikan sampel perisa cair (konsentrat) dan padatan (seasoning, bumbu dalam bentuk bubuk). Kemudian, mereka diminta menebak rasa dan/atau aroma dari sampel tersebut dan memberikan contoh produknya di pasaran.

Adapun istilah yang umum digunakan dalam dunia pangan terkait aroma atau rasa yang kerap digunakan adalah flavor dan flavoring. Flavor mengacu pada sensasi atau pengalaman yang didapatkan berupa aroma dan rasa saat mengonsumsi suatu makanan atau minuman. Sementara itu, flavoring adalah substansi yang ditambahkan pada pangan yang dapat meningkatkan atau mengubah aroma dan rasa.

   

Selain mengenal perisa secara langsung, mahasiswa diajarkan cara memahami label yang tertera pada kemasan pangan, mulai dari komposisi bahan baku, status halal, status BPOM, klasifikasi produk pangan dan sebagainya. Hal tersebut penting diketahui konsumen dan produsen harus jujur. Contohnya, gambar bahan alam yang ditampilkan pada kemasan mestinya menunjukkan bahwa bahan tersebut benar digunakan dan diperlihatkan dari persentase komposisi.

Kuliah tamu ini mendorong agar mahasiswa bisa lebih dalam mengetahui seluk-beluk perisa di ranah industri dan melihat berbagai potensi yang dapat dikembangkan lebih jauh.

Reporter: Muh. Umar Thoriq (Teknik Pangan, 2019)

Dokumentasi: Pribadi

Editor: M. Naufal Hafizh


scan for download