Pelatihan Pendamping Sebaya Day 2: Belajar Melalui Roleplay

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Bimbingan Konseling, Institut Teknologi Bandung (BK ITB) kembali menggelar pelatihan bagi Calon Pendamping Sebaya 2024 di Gedung Labtek 1, ITB Kampus Ganesha, Sabtu (16/12/2023). Dalam pelatihan ini, peserta diberikan wawasan dan keterampilan melalui roleplay dan review yang didampingi langsung oleh psikolog dari BK ITB.

Kegiatan diawali dengan roleplay. Peserta bergantian berperan sebagai pendamping, dampingan, dan observer. Proses ini diamati psikolog yang bertindak sebagai fasilitator. Psikolog memberikan penilaian dan feedback kepada peserta untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan sebagai pendamping sebaya.

Setelahnya, peserta mengikuti sesi review. Peserta memberikan ulasan terkait hal-hal yang dipelajari. Psikolog juga memberikan wawasan tambahan dan tip dalam membangun hubungan yang baik sebagai pendamping. Dalam sesi tersebut, ditekankan pentingnya gesture dan kesan pertama dalam membangun kepercayaan. Penting pula persiapan diri dan penanganan masalah yang sesuai dengan kapasitas pendamping sebaya.

   

Salah seorang peserta, Melly (MA, 2021), mengatakan bahwa kegiatan tersebut memberikan pengalaman berharga dan meningkatkan keterampilan komunikasinya.

“Dengan adanya pelatihan hari ini, aku dan teman-teman calon pendamping sebaya lainnya mendapatkan banyak informasi. Apa saja yang perlu kami lakukan, apa yang perlu kami tingkatkan, dan lain-lain. Selain itu, aku juga bisa langsung konsultasi dengan psikolog dan dengan adanya pelatihan hari ini, bisa upgrade diri juga dari skill komunikasi, cara menanggapi orang dan banyak hal lainnya,” ujarnya, Sabtu (16/12/2023).

Koordinator Umum Pendamping Sebaya, Hana Fathiyah (IF, 2021), berharap peserta dapat mendapatkan pengalaman langsung mendampingi dampingan. Dia pun menekankan pentingnya mendapatkan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendampingan di masa depan.

“Harapannya dengan adanya pelatihan hari ini bisa membantu teman-teman rekan mahasiswa yang memang membutuhkan teman cerita dan ingin mencurahkan isi hati, bisa mendapatkan tempat yang sesuai. Teman-teman calon pendamping sebaya yang ikut hari ini bisa menjadi fasilitator bagi teman-teman sebaya dan tidak memberikan gap antara pendamping dan dampingan sehingga mereka bisa leluasa berbagi cerita, dan kita sebagai dampingan bisa merespons dengan baik dan dapat membantu mereka mencari jalan keluar,” ujarnya.

BK ITB, yang diwakili psikolog Yusi Prasiwi S.Psi., M.Psi., menyampaikan bahwa pelatihan pendamping sebaya memberikan dukungan tambahan dalam menangani isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Beliau berharap agar pendamping sebaya dapat merangkul mahasiswa yang membutuhkan bantuan.

“Di sesi hari ini, roleplay dan review praktik, karena yang namanya skill tidak hanya dibayangkan saja, perlu dilatih, supaya pendamping sebaya terbayang apa yang masih jadi kekurangan, apa yang masih harus di-improve, apa modal nanti dalam menghadapi dampingannya. Melalui latihan hari ini harapannya jadi lebih terbayang dan jadi lebih yakin, lebih percaya diri, untuk terjun menjadi pendamping sebaya nantinya,” ujarnya.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)


scan for download