Mahasiswa Tahun Pertama ITB Torehkan Prestasi dalam Kompetisi Matematika Dunia

Oleh Nur Huda Arif

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Tinta emas kembali ditorehkan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu Muhamad Al-Kahfi dalam ajang International Mathematics Competition for University Student ke-22 di Bulgaria (27/07-02/08/15). Sebuah kompetisi matematika yang diperuntukan bagi mahasiswa tahap sarjana dari seluruh dunia. Dalam ajang prestisius tersebut, mahasiswa yang baru saja selesai menempuh tahun pertama di ITB (tahap persiapan bersama) berhasil menempati posisi first prize (sejenis mendali emas) dari 326 peserta yang  mengikuti ajang tersebut dari berbagai negara.

Proses Menuju Kemenangan

Untuk dapat mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi ini, Kahfi sapaan akrabnya harus melewati proses seleksi di Institut Teknologi Bandung kemudian mendapatkan pelatihan dan pembekalan untuk maju dalam ajang Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Pergururuan Tinggi 2015 (ONMIPA-PT) yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tak tanggung-tanggung mahasiswa kelahiran Padang Panjang, 27 Juli 1996 ini mampu mengungguli senior-senior dengan mendapatkan mendali emas di ONMIPA-PT bahkan dinobatkan sebagai absolute winner. Dari pemenang ONMIPA-PT tersebut dipilih sembilan orang untuk mewakili Indonesia di ajang International Mathematics Competition for University Student salah satunya adalah Kahfi yang saat ini telah dijuruskan ke Progam Studi Matematika ITB.

Pengerjaan soal di International Mathematics Competition for University Student yang bertempat di American University in Bulgaria (UBG) dibagi menjadi dua hari, dengan perhari masing-masing lima soal yang dikerjakan dalam lima jam jadi total sepuluh soal. Menurutnya, tingkat kesulitan soal yang diberikan bervariasi terdapat soal dengan tingkatan mudah, sedang, dan sulit namun dengan segala latihan dan usaha yang telah dilakoni, Kahfi berhasil pulang dengan membawa gelar pemenang dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Kunci dalam belajar hingga Dia berhasil seperti ini adalah belajar konsep-konsep secara matang hingga paham kemudian baru mengerjakan soal-soal dari tingkatan mudah hingga sulit. Dalam ajang ini yang menjadi pesaing berat Kahfi adalah peserta dari Israel dan Rusia karena rata-rata mereka mampu mengerjakan soal dengan tingkatan sulit. Selain mendapatkan pengalaman dan prestasi dalam ajang ini, Kahfi mengaku senang bisa mengikuti kompetisi di luar negeri sehingga dapat bertemu dengan orang dari berbagai belahan dunia.

Dedikasi untuk Orang Tua dan Negara

Salah satu motivasi terkuat dari Kahfi untuk terus berprestasi adalah orang tuanya kerena Dia ingin membanggakan dan membahagiakan orang tuanya. Kemudian Kahfi juga berusaha dengan performa terbaiknya dalam ajang ini agar dapat mengharumkan nama Indonesa karena baginya negara telah memberikan yang terbaik mulai dari pelatihan dan pembekalan, dana, dan fasilitas sehingga Kahfi ingin membalasnya dengan torehan prestasi untuk negeri.

Kecintaannya terhadap matematika membuat bercita-cita menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) atau menjadi matematikawan (pure mathematic). Setelah memperoleh kemenangan ini, kedepannya Kahfi ingin mengikuti ajang Mathematics Contest in Modelling (MCM) dan berharap mampu membuat sejarah lagi dalam ajang bergengsi ini. "Tidak ada yang tidak mungkin selama kita berusaha dan percaya dengan Tuhan," ucap Kahfi.


scan for download