Komunitas Bersuara Projek Rilis Buku Saku ‘’Bersuara Tindak Perundungan’’, Karya Mahasiswa ITB untuk Bandung Ramah Anak

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Bersuara Projek bersama para pemuda Kota Bandung. (Bersuara Projek)

BANDUNG, itb.ac.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung bersama Komunitas Bersuara Projek, yang beranggotakan tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Diseminasi Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Sekolah, Rilis Buku Saku “Bersuara Tindak Perundungan”, dan Pengenalan Aplikasi Senandung Perdana di Hotel Santika, Kota Bandung, Kamis (22/2/2024). Kegiatan tersebut sebagai aksi nyata kedua belah pihak untuk mewujudkan Kota Bandung yang aman, nyaman, dan ramah anak.

Bersuara Projek adalah komunitas yang berfokus pada isu perundungan. Komunitas ini beranggotakan Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021), Deftendy Virgiatman (Teknik Fisika, 2021), dan Eli Sulistyowati (Manajemen, 2024).

Di tengah kesibukan akademik mahasiswa, Indira, Def, dan Eli dengan apik membagi waktunya untuk menjalankan proyek pembuatan buku saku dan kampanye anti perundungan yang telah berlangsung sepanjang tahun 2023.

Bersuara Projek pun berkolaborasi dengan DP3A pada tahun 2023 dengan fokus pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah melalui aplikasi Buku Saku Bersuara Tindak Bullying.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3A Kota Bandung, Yusuf Firmansyah. (Bersuara Projek)

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3A Kota Bandung, Yusuf Firmansyah, menyampaikan terima kasihnya atas kepedulian Bersuara Projek dalam menanggapi kasus perundungan yang akhir-akhir ini marak terjadi.

“Merespons kejadian ini, DP3A Kota Bandung mengambil langkah untuk tidak sebatas menangani, tetapi juga mencegah kasus kekerasan dengan dua target utama, yaitu di tingkat kewilayahan dan sekolah. Di tingkat sekolah, kami bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Bersuara Projek melalui inisiatif Safe and Sound Cities, yang turut bermitra dengan ICLEI. Di tingkat sekolah, kami memberikan pelatihan dengan jajaran guru dan murid untuk menjadikannya sebagai pelopor dan pelapor yang aktif,” tuturnya.

Acara tersebut dihadiri oleh guru dan siswa dari 20 SMP dan SMA di Kota Bandung dan juga melibatkan Forum Anak Kota Bandung dan Forum Osis Kota Bandung.

Acara dilanjutkan dengan bedah isi buku saku “Bersuara Tindak Perundungan” yang disusun oleh Bersuara Projek untuk menghimpun masukan-masukan dari pemangku kepentingan terkait. Eli Sulistyowati, perwakilan tim Bersuara Projek, berharap diskusi tersebut dapat memperkaya isi buku saku untuk murid dan guru sehingga dapat menjadi acuan komprehensif ke depannya.

Dengan kontribusi ketiga mahasiswa ITB dalam isu perundungan, tidak hanya menjadi inisiator baik, tetapi juga menegaskan peran mahasiswa dalam peduli terhadap isu sosial. Semoga tindakan mereka menginspirasi mahasiswa lain untuk turut berperan serta dalam membangun lingkungan yang lebih inklusif.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)


scan for download