ITB Raih Juara Kreativitas Terbaik Kompetisi Muatan Roket Indonesia
Tim Electron Legacy terdiri dari tiga mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Syarif Rousyan Fikri (Teknik Elektro 2007), Ichsan Mulia Permata (Teknik Elektro 2007), dan Tigor Christian (Teknik Elektro 2008).
Attitude Monitoring and Surveillance menjadi tema Komurindo tahun ini. Pada kompetisi ini, setiap peserta sudah disediakan roket yang kemudian dilengkapi dengan muatan atau payload. Peserta kompetisi ditantang untuk dapat merancang muatan pintar tersebut.
Payload didesain untuk dapat mengukur beberapa perilaku roket, seperti contohnya arah gerak dan percepatan roket. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, payload dilengkapi oleh berbagai sensor seperti accelerometer, kompas digital dan gyroscope. Terdapat juga mikroprosesor untuk memproses data yang diterima dari sensor, untuk selanjutnya ditransmisikan melalui gelombang radio.
Kompetisi dibagi menjadi tiga tahap uji. Tahapan yang pertama adalah uji fungsionalitas dan integrasi muatan, di mana muatan roket disimulasikan berada pada keadaan saat diluncurkan seperti uji G-Shock, G-Force, dan vibrasi.
Uji terbang diselenggarakan pada Minggu (26/06/11). Selama 12 detik pertama setelah roket diluncurkan, data-data perilaku roket dikirim melalui gelombang radio ke penerima sinyal di darat. Data-data yang diterima tersebut kemudian dijadikan pertimbangan dalam penjurian lomba.
Selain berfungsi untuk mengirimkan data perilaku roket, payload juga didesain agar dapat lepas dari roket setelah mencapai sasaran yang ditentukan, dan lalu mengambil gambar saat di masih udara. Fitur pengambilan gambar ini yang dijadikan penilaian kemampuan surveillance dari payload tersebut. Spesifikasi lain yang diperlukan untuk kompetisi ini adalah kemampuan payload untuk bekerja pada percepatan 10 G. Tahap akhir kompetisi adalah presentasi pada Senin (27/06/11) yang memaparkan hasil analisis data yang didapat pada waktu uji peluncuran.
Sumber gambar: dokumentasi Elian Daiva
scan for download