SIBE 2022: Membangun Infrastruktur Tangguh dan Berkelanjutan untuk Menjaga Lingkungan

Oleh Adi Permana

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id–Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB mengadakan konferensi internasional SIBE (Sustainable Infrastructure and Built Environment) tahun 2022 pada tanggal 8-9 Maret yang diadakan sekali selama 4 tahun. Konferensi ke-4 ini mengusung tema “Challenges on Sustainable and Resilient Infrastructure and Built Environment”.

Melalui konferensi ini, harapannya para peserta, delegasi, dan ahli dapat berdiskusi mengenai berbagai aspek praktik teknik sipil, kelautan, dan lingkungan di masyarakat. Selain itu, konferensi daring ini diharapkan dapat membawa kesempatan bagi para peneliti, pelajar, dan pemimpin untuk berbagi perkembangan terkini dalam penerapan keberlanjutan terhadap infrastruktur agar membangun semangat resiliensi di lingkungan ke depannya.

Pembukaan acara dimulai pada Selasa (8/3/2022) pukul 08:00 WIB dengan pidato sambutan dari ketua panitia penyelenggara Ir. Indah Rachmatiah Siti Salami, M.Sc., Ph.D. Melalui kolaborasi oleh Kelompok Keahlian Rekayasa Air dan Limbah Cair serta International Water Association, SIBE dapat selalu menjadi wadah bertemunya para ilmuwan dan praktisi untuk membahas hal-hal seputar sains dan teknologi.

“Walaupun acara diadakan secara online karena situasi pandemi, saya percaya acara ini menyediakan forum untuk diskusi dan evaluasi ide dan perspektif baru untuk meraih infrastruktur dan lingkungan binaan,” ujarnya.

Pembukaan dilanjutkan oleh Dekan FTSL ITB Ir. Edwan Kardena, Ph.D. “Tema yang diangkat tahun ini sangat penting, dan dari konferensi ini kita akan membahas segala aspek studi dan praktik sipil, kelautan dan lingkungan yang meliputi banyak topik seperti infrastruktur tangguh bencana hingga rekayasa proses pengolah air limbah,” jelasnya.

Menurut Edwan, peningkatan populasi dunia yang pesat menyebabkan negara yang aktivitas ekonominya dan industrialisasi masih terfokus dalam kota-kota besar mengalami urbanisasi. Indonesia adalah salah satu negara tersebut dan upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah akibat pertumbuhan cepat populasi harus dimulai dengan perkembangan infrastruktur yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan tangguh. Dari konferensi ini, dia berharap para peserta mendapatkan berbagai ilmu dan pengalaman untuk diimplementasikan di Indonesia.

Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., juga ikut serta dalam penyambutan para peserta SIBE 2022. Sebagai salah satu anggota FTSL, dia mengatakan bahwa permasalahan infrastruktur masa kini yang kompleks karena urbanisasi, industrialisasi, dan perubahan iklim menjadi ancaman bagi manusia.

Pandemi yang berlangsung selama dua tahun ini memperparah kondisi tersebut, dan Indonesia terjebak dalam krisis yang tidak pernah dihadapi sebelumnya. Maka dari itu, dia menyatakan bahawa infrastruktur adalah kebutuhan dasar manusia yang perlu mencapai keberlanjutan dan ketahanan tinggi untuk menjamin keberlangsungan hidup kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Kami, sebagai insinyur, memahami peran kami untuk menangani masalah-masalah ini, tetapi kami juga harus berkolaborasi dan menghadapi mereka dengan pendekatan holistik dan interdisipliner untuk menyelesaikannya.”

SIBE 2022 yang bermitra dengan Hokkaido University dan National Taiwan University mengundang beberapa narasumber untuk memaparkan topik mereka masing-masing dalam rangka membagi ilmu dan pengalaman, termasuk Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia), Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Prof. Satoshi Okabe dari Hokkaido University, Dr. Fouad Bendimerad (Direktur Eksekutif Earthquake Megacity Initiative), Prof. Louis Ge dari National Taiwan University, Prof. Michael Templeton dari Imperial College London, Abdul Malik Sadat Idris, S.T., M.Eng (Direktur Pengairan dan Irigasi dari Kementerian PPN/Bappenas), dan Prof. Tadashi Yamada dari Kyoto University.

Reporter: Ruth Nathania (Teknik Lingkungan, 2019)


scan for download