Buat Karya Tulis Ilmiah Manajemen Risiko Bencana, Tim ITB Raih Juara 2 LKTI Dipocition 2021
BANDUNG, itb.ac.id—Tim Halal Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapat juara dua dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Diponegoro City Action 2021 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi Universitas Diponegoro, Minggu (7/10/2021).
Anggota tim berasal dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITB yang terdiri dari Akhirul Insan, Al Hilal Firdaus, dan Azarine Raina Erwita Putri. Judul LKTI Tim Halal ITB adalah Smart Disaster Governance: Implementasi Multi-data Sensing dalam Peningkatan Tata Kelola Manajemen Risiko Bencana Kota Surabaya.
Manajemen risiko bencana adalah suatu framework usaha manusia untuk menanggulangi bencana. Sistem informasi menjadi salah satu prioritas dalam mengukur indeks ketahahanan daerah (IKD). IKD merepresentasikan kapasitas pemerintah terkait manajemen risiko bencana.
Melalui mata kuliah Aspek Kebencanaan dalam Perencanaan dan proyek magang beberapa anggota tim, diambillah multi-data sensing sebagai inovasi serta menetapkan kota Surabaya sebagai wilayah studi. “Surabaya cukup mencolok, kota besar dan ternyata tingkat kapasitasnya rendah nih,” jelas Azarine.
Persiapan Tim Halal ITB dimulai sejak libur semester genap. Tim menghabiskan sekitar sebulan untuk merumuskan ide. Kesibukan akademik menjadi pertimbangan tim dalam mengambil judul. Tim mempertimbangkan kelengkapan data, ketersediaan paper, dan analisis yang mengarah pada analisis konten.
“Hampir setiap malam ada studio, jadinya kita ambil sela-sela waktu di bagian situ untuk kumpul. Ambil waktu-waktu kritis di atas jam 10 malam atau hari libur, hari minggu, harus diluangkan sama pagi-pagi biasanya juga,” ujar Akhirul.
Dalam pengerjaannya, Tim Halal ITB dibimbing oleh Adenantera Dwicaksono, S.T., M.Ds., Ph.D., Dosen dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan. Beliau memberi banyak masukan terutama saat finalisasi dan pemantapan gagasan.
Tips Mengikuti LKTI
Tim Halal ITB membagikan tips dalam mengikuti LKTI. Pertama adalah memahami hal yang akan dikerjakan. Isu yang berhubungan dan dipahami oleh anggota tim serta pemahaman terhadap karya tulis itu sendiri akan memudahkan tim jika nantinya menemui kebuntuan saat mengerjakan.
“Kita lihat modul-modul LKTI, ada yang ditekankan. Latar belakang harus pakai isu yang spesifik. Metodologi dan analisis harus jelas, karena beda LKTI dan essay. LKTI berbasis fakta dan dianalisis sedangkan essay opini saja,” jelas Hilal selaku ketua tim.
Kedua adalah kerja sama tim. Tim yang setiap anggotanya memiliki ketertarikan pada isu terkait akan meningkatkan motivasi dan bisa mendorong satu sama lain untuk terus maju. Terakhir adalah adanya sosok ketua yang berinisiatif memulai brainstorming dan memimpin diskusi.
Reporter: Amalia Wahyu Utami (Teknik Fisika 2020)
scan for download