ASEAN Youth Creative Industry Fair: Wadah Tumbuh Kembang Pelaku Usaha Kreatif

Oleh Nida Nurul Huda

Editor -

BANDUNG,itb.ac.ii-Dalam rangka menyebarluaskan informasi mengenai ASEAN Youth Industry Fair, yaitu kompetisi kewirausahaan muda berbasis kreativitas se-ASEAN, CIEL Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM ITB) mengadakan Sosialisasi dan Audiensi ASEAN Youth Creative Industry Fair dengan mengundang tim panitia dari acara tersebut pada Jumat (22/05/15). Selain sosialisasi, juga diadakan seminar yang dihadiri para wirausahawan aktif, bertempat di Ruang Amphitheater 2  Lantai 1 Labtek XII Gedung Pertamina MBA-ITB. Acara ini merupakan salah satu roadshow dari ASEAN untuk menciptakan wahana bagi para creativepreneur (pelaku usaha kreatif) muda untuk mendapat pengakuan di taraf ASEAN.

Untuk dapat mendaftar pada kompetisi ini, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:(1) warga negara ASEAN, (2) berusia kurang dari 35 tahun, dan (3) merupakan pelaku ekonomi kreatif. Empat sektor yang menjadi acuan kompetisi ini adalah fashion, craft and product design, games and application, serta movie and animation. Namun sayangnya, peserta yang telah mendaftar mayoritas bukan berasal dari Indonesia melainkan dari Thailand dan Vietnam. Sosialisasi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pendaftar Indonesia, terutama ITB. Pada acara ini, tidak terdapat kuota pemenang, tetapi akan dinilai secara subyektif oleh tim juri. Sebagai penghargaan, bagi yang lolos babak antar peserta asal Indonesia, akan dijamin biaya akomodasi,  pajak, fasilitas, dan sebagainya kelak saat menjadi delegasi nasional.

ITB sebagai Creativepreneurial Campus

ITB sebagai institusi yang membidangi industri kreatif baik dalam lingkup seni rupa maupun teknologi, memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensinya dalam kompetisi ini. Terlebih lagi, acara yang telah dirumuskan sejak 2012 ini merupakan kerja sama antara Jepang dan negara-negara ASEAN, sehingga dapat meningkatkan eksistensi ITB di kancah internasional. Adapun sejarah singkat kegiatan tersebut berasal dari pertemuan pertama kali yang digelar di Manila dan Kuala Lumpur, sebelum akhirnya terealisasi pada tahun 2014.

Sebagai bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa ITB dapat menambah relasi antar negara melalui kegiatan ini. "Dasar proyek ini adalah proyek untuk mendukung entrepreneurship melalui industri kreatif," tutur Gilang Agung Sulistyo, Project Director ASEAN Youth Industry Fair yang turut hadir dalam seminar untuk memenuhi undangan dari CIEL SBM-ITB. "Bukan hanya mengenai estetika karyanya saja namun bagaimana kreativitas tersebut produktif dan dapat bertahan. Kami (panitia AYCIF) sedang berusaha mencoba membangun bukan hanya sebagai "jembatan horizontal' antar pengusaha muda ASEAN, namun juga vertikal, diharapkan mampu menjalin relasi di kalangan expert," tambahnya. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini pada wirausahawan ITB juga adanya integrated partner yaitu relasi yang bekerja sama secara terintegrasi yang dimiliki mahasiswa ITB di lingkungan ASEAN.


oleh:

Cintya Nursyifa J S
SITH-Rekayasa 2014
ITB Journalist Apprentice 2015


scan for download