Peran Teknologi Informasi dan Audit Internal dalam Akselerasi Inovasi di Perguruan Tinggi

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id – Satuan Pengawas Internal (SPI) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan webinar dengan tema “Peran Teknologi Informasi dan Audit Internal dalam Akselerasi Inovasi di Perguruan Tinggi” pada Senin, 29 Juni 2020 pukul 13.00-15.30 WIB. Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara yakni Masrul Latif, S.I.P., M.Si. QIA, CFrA, CRMO selaku Inspektur IV Itjen Kemendikbud, Robert Porhas L. Tobing, S.E.Ak., CA, MBA selaku Ketua Forum SPI PTN-BH, dan Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, M.T. selaku Direktur Sistem dan Teknologi Informasi ITB.

Sedikit berbeda, pada akhir kegiatan ini terdapat penanggap dari keseluruhan materi yang disampaikan yakni oleh Sarwono Sutikno, Dr. Eng., CISA, CISSP, CISM yang merupakan Dosen Sekolah Tenik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.

Sarwono Sutikno, Dr.Eng., CISA, CISSP, CISM mengawali penyampaian materi pada webinar kali ini dengan judul Transformasi Peran Itjen Kemendikbud di Era Digitalisasi. Pada bagian awal pemaparan ia mengatakan, “Audit bukan hanya ketaatan terhadap regulasi tetapi kita juga melakukan penilaian substansi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu perguruan tinggi”, ujarnya.

Menurut Inspektur IV Itjen Kemendikbud, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam pelaksanaan audit internal. Merujuk kepada hal tersebut, ia menilai SDM yang dimiliki ITB memiliki potensi dalam penerapan inovasi teknologi informasi pada audit internal. Pasalnya, berdasarkan QS World University Rank by Subject, ITB berada di peringkat pertama dalam bidang Engineering (Electrical and Electronic) dan Computer/IT.
Ia berharap perguruan tinggi juga dapat melakukan inovasi penerapan teknologi informasi pada audit internal seperti yang dilakukan oleh Kemendikbud.

Saat ini untuk inovasi audit internal yang telah dilakukan Kemendikbud telah menghasilkan beberapa instrumen yakni Aplikasi Surat Tugas, Pengawasan Berbasis IT, Aplikasi MATAHATI, Aplikasi Kepegawaian, dan Aplikasi Manajemen Risiko. Selain itu juga terdapat dua aplikasi yang sedang dikembangkan yakni Aplikasi Audit (KKA Elektronik) dan SIMWAS DIKTI (Basis Data Ren ABR).

Pembicara kedua dari webinar ini yakni Robert Porhas L. Tobing, S.E.Ak., CA, MBA. Ia menyampaikan materi berjudul Internal Auditor’s Response to IT Risks. Menurutnya, risiko yang mungkin terjadi dalam penerapan teknologi informasi pada kegiatan audit internal adalah keamanan siber (cyber security). Keamanan siber merupakan bentuk peretasan terhadap data suatu organisasi yang dapat menyebabkan kerugian hingga menjatuhkan reputasi. Dalam hal ini ia menjelaskan bahwa suatu organisasi harus memiliki SDM yang mempunyai kemampuan yang baik dalam penerapan teknologi informasi.

Sementara itu, Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, M.T., menyampaikan materi berjudul Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Melalui Penerapan Inovasi Teknologi Informasi pada Proses Audit Internal. “Banyak orang tidak menyadari bahwa di balik layanan Teknologi Informasi (TI) yang prima harus didukung oleh proses tata kelola serta manajemen TI yang terkelola dengan baik,” ungkapnya.

Dr. Arry mengatakan, fungsi SPI di perguruan tinggi sangat besar, dimulai dengan penyusunan program pengawasan hingga akhirnya dapat menghasilkan laporan hasil pengawasan untuk dievaluasi kemudian. Berdasarkan hal tersebut, ia mengharapkan teknologi informasi mampu membuat proses pengawasan tersebut berjalan dengan efektif sehingga tidak terjadi repetisi terhadap proses tersebut.

Sebagai penanggap, Dr. Sarwono menyampaikan berbagai tanggapannya di akhir sesi. Pertama, ia mengutarakan bahwa seorang auditor terutama pada zaman perkembangan teknologi informasi ini diharapkan telah berada pada level Higher Ordered Thinking Skills (HOTS). Selain itu, analisis risiko juga perlu dilakukan sebaik mungkin dalam pelaksanaan audit internal.

Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut mengungkapkan, pada dasarnya risiko yang muncul akibat hal tersebut dapat bernilai positif ataupun negatif. “Berdasarkan analisis itulah nantinya kita bisa merancang visi, misi, serta tujuan dalam penerapan teknologi informasi pada audit internal ke depannya,” tandasnya.

*Webinar SPI tersebut dapat disaksikan ulang pada tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=vmTwiab0HQI&t=1s

Reporter: Irfan Ibrahim (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2016)


scan for download