Kembangkan ICHAS, Tim ITB Sabet Perak di PIMNAS 2016

Oleh Irfaan Taufiiqul Rayadi

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Pada gelaran PIMNAS ke 29 di IPB yang diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat (7-12/08/16), ITB berhasil menempati peringkat ke lima dengan raihan 1 medali emas, 1 medali perak, dan 4 medali perunggu. Pada kesempatan ini, tim ICHAS berhasil meraih medali perak untuk presentasi terbaik pada kategori PKM-KC (Program Kreatifitas Mahasiswa - Karya Cipta). Tim ICHAS beranggotakan Bintang Alfian Nur Rachman (Teknik Geologi 2012), Dzulkhi Yudha Pratama (Teknik Geodesi dan Geomatika 2012), Fatih Akbarul Irsan (Teknik Geologi 2013), Syauqi Abdurrahman Abrori (Teknik Fisika 2013), dan Ardinda Kartikaningtyas (Teknik Fisika 2013).

Ajang PIMNAS ke 29 yang diselenggarakan di IPB merupakan puncak dari rangkaian acara Program Kreatifitas Mahasiswa yang dimulai sejak September 2016. PKM terbagi menjadi 5 bidang utama serta 2 bidang tambahan, dimana mahasiswa yang berminat dapat mendaftarkan timnya di bidang yang menurutnya sesuai dengan minatnya.

Awal Pengembangan ICHAS

Ide pengembangan ICHAS (Integrated Carbon Dioxide Hazard Alarm System) awalnya didasari kasus keracunan gas karbon dioksida di kawah Gunung Dieng. Berangkat dari kasus ini, tim ICHAS mengembangkan suatu alat yang mengintegrasikan alat pendeteksi CO2, sistem evakuasi, dan sistem monitoring di kawah Gunung Dieng.

Proses pengembangan ICHAS dilakukan dengan analisis topografi kawah Dieng, arah aliran gas CO2, serta pola arah angin di kawasan kawah Dieng. ICHAS sendiri disupervisi oleh salah satu dosen Program Studi Teknik Geologi yakni Dr. I Gusti Bagus Eddy Sucipta, S.T, M.T. "Selain bantuan ide, Pak Eddy terus memberikan semangat untuk kami dapat menyelesaikan ICHAS ini," ujar Alfian.

Hasil yang Tidak Diduga

Proses meraih perak di PIMNAS 29 bagi tim ICHAS ini tidaklah mudah. Mereka perlu melalui beberapa tahap sebelum dapat diloloskan ke PIMNAS. Tim ICHAS memulai perjalanan timnya dari tahap pendaftaran awal PKM, proses perakitan alat, hingga tahap Monev (Monitoring and Evaluation) di bulan Mei 2016.

Selain itu, proses perakitan alat pun bukanlah perkara mudah. Alat ICHAS sendiri berbentuk seperti rumah yang terdiri 3 buah tiang dengan tinggi 2 meter sehingga cukup sulit untuk dipindah-pindahkan. Alat ICHAS pun sempat beberapa kali bermasalah dan sulit terintegrasi antara tiap komponennya. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat tim untuk menyelesaikan alat yang ditargetkan selesai hanya dalam 5 bulan.

Pada gelaran PIMNAS ke 29 ini, tim ICHAS terdaftar pada bidang PKM-KC. Sebanyak 84 tim dari 148 Perguruan Tinggi yang mendaftar PKM-KC dibagi menjadi 4 kelas, dimana di tiap kelas masing-masing terdapat 3 medali yang diperebutkan untuk bidang presentasi dan bidang poster. Setelah melalui perjalanan panjang, tim ICHAS berhasil merebut medali perak di bidang presentasi.

Ditemui setelah acara PIMNAS berakhir, tim ICHAS mengaku sangat senang atas raihan ini. "Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu kami meraih perak. Terima kasih pada Pak Eddy, keluarga, teman, serta tim Satgas PIMNAS 29 dari KM-ITB yang selalu memberikan semangat dan doa untuk kami," ujar Alfian. Selain itu, mewakili timnya, Alfian berharap agar alat ini dapat segera digunakan di kawah Dieng dan semoga ICHAS dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.


scan for download