Empat Mahasiswa ITB Ikuti Toshiba Global Internship di Jepang

Oleh Nur Huda Arif

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Pada liburan semester genap ini, banyak mahasiswa-mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang melakukan kegiatan kerja praktek atau lapangan di berbagai perusahaan dan intansi. Diantaranya, terdapat empat mahasiswa ITB yang berkesempatan untuk mengikuti Toshiba Global Internship (29/06-11/08/15) langsung di negara asal perusahaan raksasa di bidang teknologi dan elektronik tersebut yaitu Jepang. Keempat mahasiswa tersebut adalah Kevin Soetomo (Teknik Fisika 2012), Radhian Ferel (Teknik Elektro 2012), Arif Pawitan (Teknik Elektro 2012), dan Evan Wijaya Tanotogono (Magister Instrumentasi dan Kontrol). Meraka diposisikan pada tempat yang berbeda sesuai dengan pilihan dan keilmuan saat proses seleksi.

Proses seleksi terdiri dari dua tahapan yaitu seleksi online dan seleksi panel interview. Seleksi online terdiri dari seleksi resume (curriculum vitae) dan esai mengenai motivasi mengikuti progam ini. Dari banyaknya applicant se-Indonesia dipilihlah 21 mahasiswa yang kemudian mengikuti seleksi berikutnya yaitu panel interview di Kantor Toshiba Asia Pacific Indonesia. Akhirnya setelah melalui panel interview, terpilihlah empat orang dari Indonesia untuk mengikuti Toshiba Global Internship. Progam ini diikuti oleh 21 mahasiswa dari berbagai negara, seperti China, India, Singapura, Inggris, Thailand, Filipina, Vietnam, dan termasuk Indonesia. Toshiba Global Internship membuka lowongan untuk 17 posisi berbeda di berbagai unit bisnis Toshiba. Kevin sendiri memilih unit bisnis Social Infrastructure tepatnya di Power System Protection and Control Department sedangkan Radhian dan Arif memilih bidang semikonduktor serta Evan di bidang transportasi.

Rangkaian kegiatan selama kerja praktek terdiri dari orientasi, bekerja di department masing-masing, pengerjaan proyek per tim, dan final presentation. Pada masa orientasi, para intern dijelaskan mengenai profil perusahaan dan berkesempatan untuk mengunjungi Toshiba Science Museum yang memamerkan berbagai produk Toshiba dari awal berdiri hingga produk Toshiba di masa depan. Keesokan harinya, para intern mulai bekerja sesuai dengan departement-nya masing-masing. Selama melakukan kegiatan internship di Power System Protection and Control Department, Kevin banyak mempelajari tentang Substation Automation System (SAS) dan Protection System. Kevin berkesempatan untuk terlibat dalam proyek international yaitu High Voltage Direct Current (HVDC) Transmission Montenegro-Italy. Dalam proyek tersebut, Kevin bersama system engineer dan testing engineer Toshiba bertugas untuk melakukan testing (pengujian) terhadap keseluruhan sistem HVDC. Menurutnya, memiliki kesempatan untuk bekerja di Toshiba dan bergabung dalam proyek berskala internasional merupakan sebuah pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga. Di samping memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan, Kevin juga berkesempatan untuk merasakan working atmosphere sebagai seorang professional engineer di perusahan kelas dunia.

Kesulitan utama yang dihadapi dalam kegiatan internship ini adalah perbedaan bahasa, mengingat tidak semua warga Jepang mahir berbahasa Inggris sementara para intern memiliki keterbatasan dalam berbahasa Jepang. Namun, hal tersebut mengajarkan para intern untuk bagaimana beradaptasi dengan lingkungan dimana mereka tinggal dan bahkan membuat mereka sedikit belajar bahasa Jepang. Hal yang paling mereka rasakan ketika berada di Jepang adalah budaya warga Jepang yang terkenal kerja keras dan tepat waktu. Selain budaya dan bahasa, mereka juga memperoleh networking yang luas dengan mengenal engineer-engineer Toshiba dan juga peserta intern dari negara lain yang tentu saja memberikan banyak ilmu dan pengalaman.

Selain bekerja di departement masing-masing, para intern juga dibagi kedalam tiga tim dan diberikan tantangan untuk membuat business plan untuk Toshiba selama 10 tahun kedepan lalu mengajukan produk kreatif yang nantinya akan diproduksi dan kebetulan tim Kevin dan Evan dinobatkan sebagai best team. Setelah menyelesaikan internship di department masing-masing, mereka kemudian melakukan presentasi di Toshiba Smart Community Center mengenai proyek selama internship dan pengalaman hidup di Jepang. "Toshiba Global Internship merupakan program yang sangat bermanfaat untuk mahasiswa, disini banyak sekali ilmu dan pengalaman yang bisa kalian dapatkan yang sangat berguna untuk masa depan kalian. Prinsip yang perlu dipengang adalah the only way to do great work is to love what you do" ujar Kevin.


scan for download