Kapita Selekta: Tanamkan Sains, Teknologi, dan Inovasi dalam Pembangunan Indonesia

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Setelah ramainya perbincangan mengenai akan diadakannya ASEAN Economy Community (AEC) 2015, ASEAN, khususnya Indonesia, tentu harus memikirkan langkah pembangunan selanjutnya. Pembangunan yang berkelanjutan harus dilakukan agar suatu negara dapat terus konsisten menjalankan aktivitasnya sebagai sebuah negara yang berdaulat. Jumat (25/04/2014) Program Studi Teknik Fisika ITB menyelenggarakan kuliah umum Kapita Selekta dengan tema " Refleksi dari Eropa, Asia Tenggara, dan Agenda Pembangunan Dunia Pasca-2015". Bertempat di Auditorium Campus Center Timur ITB kegiatan ini diisi oleh Dr. Yanuar Nugroho. Yanuar adalah seorang akademisi dan peneliti dari University of Manchester, saat ini juga menjabat sebagai Asisten Ahli Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Indonesia.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Dr. Joko Sarwono sebagai dosen pembimbing mata kuliah Kapita Selekta. Joko mengajak para mahasiswa berdiskusi untuk lebih memahami tentang peran Science, Technology and Innovation (SCI) dalam pembangunan di Indonesia. Tak terlepas dari hal tersebut, ITB yang meluluskan ratusan engineer setiap tahunnya memiliki andil yang cukup besar dalam pembangunan di Indonesia. Pembangunan yang tidak berlandaskan ilmu pengetahuan, teknologi maupun inovasi akan menjadi sia-sia. Kemampuan seorang engineer untuk menciptakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia turut berkontribusi untuk memajukan suatu negara.  


Dalam pemamparannya, Yanuar memberikan rekfeksi akademis serta pengalaman yang didapatkannya ketika ikut dalam perencanaan pembungan di Uni Eropa (2006-2012).  Selain itu, ia juga menjelaskan riset mengenai kapasitas inovasi bagi pembangunan atau innovation for development di Asia Tenggara (2010-2012) serta keterlibatan peran Indonesia dalam penyusunan Agenda Pembangunan Dunia Pasca 2015 (2012-sekarang). "Cara menghadapi problematika pembangunan saat ini adalah menanam kembali Science, Technology and Innovation di Indonesia" tutur Yanuar.


Yanuar menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam menanamkan SCI ini. Hal-hal tersebut diantaranya adalah dengan melakukan perencanaan dalam strategi dan prioritas penelitian nasional, mengetahui kapasitas pembangunan dalam research and development, menumbuhkan para peneliti dan ahli dalam SCI, serta membina antara industri, pemerintah, intitusi pendidikan dan masyarakat bagi pembangunan Indonesia.

Sumber: fti.itb.ac.id


scan for download