FSRD ITB: Dorong Semangat Kembangkan Penelitian Ilmu Kemanusiaan

Oleh Medhira Handinidevi

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Sejalan dengan isi statuta ITB, mengembangkan cabang ilmu kemanusiaan adalah suatu keniscayaan. Demi mencapai tujuan  tersebut, Kelompok Keahlian Ilmu Kemanusiaan kembali menggelar seminar internal yang berjudul Humanities : Research and Publication pada Selasa (10/12/13) dan bertempat di Labtek VI ITB. Acara yang diselenggarakan setiap semester ini mengundang tiga pembicara, yaitu Prof. Ir. Togar Simatupang, Prof. Dr. Ismunandar, dan Dr. Pinkan untuk berbagi dan berdiskusi tentang pengembangan penelitian-penelitian tentang ilmu kemanusiaan.

Seminar internal ini biasanya hanya ditujukan untuk staf pengajar di KK Ilmu Kemanusiaan saja, namun kali ini panitia penyelenggara juga mengundang para mahasiswa serta staf pengajar universitas-universitas di Bandung. Acara yang bertujuan untuk menyegarkan motivasi dan semangat menulis dan membuat penelitian tentang ilmu kemanusiaan ini dibuka oleh Dekan FSRD ITB, Dr. Imam Santosa, M.Sn. Setelah dibuka oleh Imam, Ketua KK Ilmu Kemanusiaan, Dr.Ir. Dicky Rezady Munaf, MS., MSCE giliran untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya Dicky memaparkan kesiapan KK Ilmu Kemanusiaan untuk membentuk profil lulusan ITB yang sesuai dengan amanat statuta ITB.

Pembicara pertama, Prof. Ir. Simatupang membuka seminar dengan membagi pengalamannya mengenai metodologi penelitian mutakhir dalam penelitian ilmu kemanusiaan. Di dunia pendidikan, berbagai metode penelitian telah banyak berkembang. Hal yang perlu diperhatikan adalah ITB jangan hanya focus pada satu metode saja. "Yang penting kita tahu apa yang kita lakukan, dan yakin bahwa itu accountable," ujar Togar.

Selanjutnya, giliran Prof. Dr. Ismunandar yang menggambarkan tantangan dalam publikasi penelitian. Dalam paparannya, Ismunandar mengemukakan kekhawatirannya tentang terbatasnya jumlah publikasi ilmiah yang telah masuk ke dalam jurnal berindeks internasional. Ismunandar juga menghimbau bahwa kendala yang ada adalah minimnya kuantitas artikel yang tersedia. Artinya lebih banyak orang yang berlomba-lomba untuk mengelola jurnal namun dorongan untuk menulis artikel justru berkurang. Selainitu kurangnya jumlah citasi terhadap artikel dan jurnal yang dipublikasikan juga menghambat jurnal-jurnal Indonesia mampu menembus pasar tersebut.

Topik terkahir adalah tentang manajemen ide yang digarap oleh Dr. Ir. Indra Djati Sidi, MSc dan disampaikan oleh Dr. Pinkan. Manajemen ide ini berhubungan erat dengan kreativitas yang perlu digunakan untuk mengembangkan ilmu-ilmu kemanusiaan.


Komitmen Membangun Ilmu Kemanusiaan
KK ilmu kemanusiaan adalah kelompok kehalian yang terdiri dari staf-staf pegajar mata kuliah TTKI, Bahasa Inggris, dan MKDU lainnya. Untuk mensukseskan SK Rektor di bidnag kemanusiaan, KK Ilmu Kemanusiaan akan mengembangkan tiga jenis laboratorium, yaitu Laboratorium linguistik seni dan sains teknologi, Laboratorium Genolinguistik, dan Asuransi audit seni dan sains teknologi. Selain itu, KK Ilmu Kemanusiaan juga sedang mempersiapkan jurusan di level pascasarjana, yaitu S2 Komunikasi Budaya. "KK Ilmu Kemanusiaan telah siap untuk mensukseskan ini," ungkap Dicky.


scan for download