Pekan Media dan Jurnalistik 2012: Pelatihan Jurnalisme bagi Media Kampus

Oleh Gilang Ariawan Wicaksono

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Keluarga Mahasiswa (KM) ITB dan Himpunan Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (Hima-SITH) Nymphaea bekerjasama menggelar Pekan Media dan Jurnalistik ITB 2012. Acara ini diselenggarakan pada Sabtu (25/02/12) di ruang Auditorium Campus Center (CC) Timur ITB. Acara ini diisi oleh pembicara dari Kompas TV, National Geographic Indonesia, serta Boulevard ITB. Acara ini terutama ditujukan untuk perwakilan media kampus, terutama media himpunan. Pada acara ini juga dipamerkan foto-foto dari National Geographic Indonesia, cuplikan artikel dari majalah keprofesian kampus, serta beberapa majalah keprofesian kampus.

Acara ini menghadirkan Alexander Wibisono Adi Putro selaku kepala peliputan Kompas TV, Firman Firdaus selaku editor National Geographic Indonesia, serta Panji Wicaksono (Teknik Geofisika 2006) dari Boulevard ITB. Alex memberikan presentasi berupa jurnalisme secara umum. Firman memberikan materi mengenai penulisan karya ilmiah populer. Dan di akhir acara, Panji memberikan pelatihan menggunakan Adobe InDesign.

Acara ini berawal dari program Kominfo KM ITB yaitu pekan media. Karena program kerja ini beririsan dengan program kerja Nymphaea, maka dibuatlah acara ini sebagai bentuk kerjasama antara KM-ITB dengan Nymphaea. Akhirnya, dipilihlah bentuk acara yaitu workshop jurnalistik serta pameran foto. Ketika acara berlangsung, Auditorium CC Timur dipenuhi oleh peserta mahasiswa. "Waktu itu, pendaftaran workshop dibuka di pagi hari. Sewaktu dicek malamnya, ternyata tiket sudah dipesan habis. Bahkan ada beberapa yang sudah masuk daftar tunggu," ujar Deasty Imara (Mikrobiologi 2009) selaku ketua acara.

Pelatihan Bagi Media Kampus

Menurut Deasty, pergerakan media kampus terutama majalah keprofesian menunjukkan tren yang positif. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa majalah keprofesian kampus yang dipamerkan pada acara ini, misalnya Enviro dari Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Elektron dari Himpunan Mahasiswa Elektroteknik, dan Quark dari Himpunan Mahasiswa Fisika. Selain majalah yang ada di lokasi acara, sebenarnya masih ada beberapa majalah lain yang belum sempat dipamerkan. "Saat ini sudah banyak majalah yang dibuat oleh himpunan. Hal ini bagus karena biasanya banyak informasi yang menarik tetapi belum terpublikasikan dengan baik ke bahkan ke massa kampus sendiri. Majalah keprofesian merupakan salah satu cara untuk menyalurkan informasi tersebut," ujar Deasty.

Selain itu, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas media kampus. "Saat ini majalah himpunan masih banyak yang baru dibagikan sebatas dalam kampus saja. Selain itu, terkadang bahasa yang digunakan agak sulit untuk dinikmati masyarakat awam atau bahkan mahasiswa dari disiplin ilmu yang berbeda," ujar Deasty. Dari acara ini, Deasty berharap agar media kampus dapat lebih meningkatkan kualitas dan lingkup distribusinya, serta dapat dinikmati oleh masyarakat umum.


scan for download