Tim MBA ITB Raih Juara Tingkat Asia Tenggara

Oleh Teguh Yassi Akasyah

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Tak dapat dipungkiri bahwa sumbangsih pemikiran dari mahasiswa sangatlah berpengaruh bagi kemajuan suatu negara dan instansi. Aspirasi mahasiswa yang disampaikan ke pemerintahan demi kemajuan negara atau instansi  turut menjadi bahan pemikiran dalam mengambil kesimpulan. Terkadang, solusi dari mahasiswa adalah hal yang tidak terpikirkan sebelumnya. Jika diambil contoh, instansi perbankan merupakan salah satu tempat yang memilki permasalahan, baik dari segi manajemen, promosi, dan sistem yang diterapkan. Untuk beberapa kasus, instansi seperti ini membutuhkan analisis pihak lain demi memecahkan permasalahan yang ada. Salah satu jalan pengambilan solusi tersebut adalah melalui kompetisi. Beberapa kompetisi telah menerapkan hal yang serupa, yaitu memecahkan permasalahan instansi dengan mengambil analisis yang diajukan oleh peserta lomba untuk solusi dari permasalahan tersebut.

Beranjak dari pemikiran tersebut, PPM Manajemen bekerja sama dengan Bank Central Asia (BCA) mengadakan sebuah kompetisi dibidang manajemen dan bisnis, kompetisi yang disebut dengan business plan tersebut diadakan untuk tingkat regional Asia Tenggara. Bertajukan The 5th PPM Regional Business Case Competition, ajang tersebut mengangkat tema "BCA's Employer Branding: The Challenge Ahead". Kompetisi yang diadakan khusus untuk mahasiswa strata dua (S2) manajemen dan bisnis tersebut diselenggarakan pada Senin-Selasa (3-4/11/14) untuk grand final dari kompetisi yang telah dimulai semenjak bulan Juli tersebut. Tahap akhir perlombaan diselenggarakan di Menara BCA, Jakarta Pusat. Melalui kompetisi tersebut, tim ITB berhasil memposisikan diri sebagai juara satu dalam kompetisi tingkat regional tersebut. Tim yang beranggotakan Imelda Yanti Natalia Purba, Anjar Danar Dono, dan Wendy Suganda yang merupakan mahasiswa dari Magister Administrasi Bisnis (MBA) ITB berhasil menyisihkan 61 tim se-Asia Tenggara.

Solusi Permasalahan Perbankan

Kompetisi tahunan ini kembali diselenggarakan untuk memecahkan masalah perbankan di BCA. Permasalahan tersebut antara lain berpatok kepada usia karyawan. Hampir seperempat dari karyawan BCA saat ini berumur lebih dari 45 tahun dan akan memasuki usia pensiun. Permasalahan klasik ini menjadi hal yang diangkat untuk kompetisi tersebut, dimana kompetitor harus memberikan analisisnya terhadap permasalahan usia tersebut.

Dalam kompetisi tersebut, ITB turut mengutus enam timnya dan memberikan fasilitas untuk meraih hasil yang maksimal. Upaya ini menjadikan ITB sebagai peraih juara satu se-Asia Tenggara dalam ajang tersebut. Berbeda dengan tim lainnya, tim Imelda tersebut memang mengangkan teori yang sama, namun tim Imelda dalam memberikan solusi cenderung lebih kea rah sistematika perbankan dari hulu ke hilir. Selain itu, tim Imelda juga berhasil menarik hati dewan juri yang terdiri atas Armad Wahyudi Hartono (Director of Operation Strategy and Development, BCA Indonesia), Eugene Keith Galbraith (Deputy President Director, BCA Indonesia), perwakilan PPM Manajemen, serta professor senior dari Filipina dan China dalam hal penyajiannya. Dalam presentasi, tim Imelda turut menampilkan solusinya dalam bentuk nyata, yaitu melalui booklet, banner, pin, kartu, dan lainnya. Hal ini mengundang hasil yang maksimal ketika tim lain hanya menampilkan salah satu dari media pendukung di atas.

"Dalam perlombaan, saya dan tim merasa keseriusan adalah nomor satu. Tidak setengah-setengah. Kami menyatu dalam satu tim dan harus memiliki niat yang sama," tutur Imelda dalam sesi wawancara. Tim yang terbentuk karena dorongan semangat dan bimbingan Reza Ashari Nasution, Ph.D (Kepala Program Studi MBA ITB) ini mengaku bahwa solusi yang diberikan lebih bersifat komprehensif  dimana solusi yang berupa sistem hulu ke hilir tersebut mencakup semua unsur perbankan, mulai dari cara berbicara, analisis kerja, dan lainnya. Sebelum keluar sebagai juara, tim ini berkali-kali mendapatkan kritikan dari Reza Anshari selaku pembimbing karena berbagai hal yang kurang dan belum maksimal. Berbagai upaya ini diwujudkan oleh tim tersebut untuk meraih juara. Dalam ajang tersebut, posisi kedua dan ketiga diraih oleh tim University of the Philippines Baguio dan tim Fudan University.

Keselarasan dan Energi Dalam Tim

Dalam sebuah kompetisi yang bersifat tidak individual, diperlukan suatu keselarasan yang kompak antar timnya. Dipertemukan dalam tim yang berlatar belakang berbeda, Imelda - Wendy - Anjar bersenada dalam satu tujuan. Finansial, marketing, desain, kemampuan komunikasi internasional, dan psikologi menyatu untuk berhasil meraih juara tersebut. Imelda yang berlatar belakang psikologi memaparkan bahwa, "Tim yang saya dapatkan saat ini merupakan tim yang sangat ideal, dimana keselarasannya lahir ketika dimulainya pekerjaan dan kami semua nyaman akan hal tersebut."

Kemampuan hubungan internasional yang dimiliki secara matang oleh Anjar turut membantu tim tersebut dalam cara berkomunikasi ketika presentasi dilaksanakan. Selain itu, kehandalan marketing dan desain yang dimiliki oleh Wendy kembali mengundang lahirya keselarasan yang berujung pada energi tim tersebut. "Kami yakin bahwa: when prayer and great team meet, cool things happen," sontak Imelda.

Sumber dokumentasi: Imelda Yanti Natalia Purba (MBA ITB).


scan for download