Pengabdian Masyarakat ITB Kembangkan Direktori Daring untuk Kemajuan UMKM dan Budaya di Kabupaten Luwu

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*(Ilustrasi) Sulawesi Selatan sarat potensi keindahan alam, budaya, hingga potensi ekonomi dari usaha UMKM. Dok. ITB di Media Indonesia

LUWU, itb.ac.id – Indonesia tidak ada habisnya dengan kekayaan budaya yang sejak ada dari dahulu hingga sekarang. Sebagai generasi penerus kita harus melestarikan warisan leluhur supaya tidak hilang. Untuk mewujudkannya, perlu adanya kerja sama multipihak pentaheliks yang melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, korporasi, dan media.

Dalam mewujudkan upaya tersebut, sekelompok dosen dari Kelompok Keahlian Ilmu-Ilmu Kemanusiaan (KKIK) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB melakukan pengabdian masyarakat ke daerah lingkar 4 (luar pulau Jawa) Indonesia yakni di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu dipilih karena memiliki potensi yang belum banyak digali dengan baik.

Kegiatan ini berupaya untuk memetakan warisan budaya Nusantara dan produk-produk pelaku UMKM. Permasalahan yang dijumpai dari Kabupaten ini adalah belum tersedianya basis data semacam e-katalog yang berisi informasi-informasi kebudayaan terkait.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tim dosen tersebut yang terdiri atas Dr. Harry Nuriman, Dr. Elsa Silvia Aulia, Dr. Cecep Alba, Shohib Khoiri, Lc., M.Ag., dan M. Taufik, M.Ag. mengembangkan direktori daring bernama khazanah.net. Entri data ini menggunakan user generated content yang artinya para pelaku budaya dan UMKM dapat mengisi dan memutakhirkan data. Entri yang masuk akan diverifikasi oleh pihak yang berwenang.

Tampilan khazanah.net terbilang sederhana karena hanya terdiri atas teks dan kolom pencari supaya bisa diakses oleh perangkat dengan spesifikasi dan internet minim sekali pun. Walaupun demikian, algoritma yang dibangun untuk entri data ini mampu memberikan informasi pencarian yang akurat.

Hasil pencarian melalui khazanah.net mampu menampilkan informasi terkait produk kebudayaan terkait lengkap dengan narahubung yang tertera. Selain itu, hasil pencarian juga terintegrasi dengan geolocation dari Google Map yang mampu menentukan lokasi warisan budaya terkait secara akurat.

Khazanah.net berhasil diuji coba pada Juni 2023 lalu di Hotel Belia, Belopa, Kabupaten Luwu, yang dihadiri oleh dinas setempat, tokoh-tokoh adat, pegiat seni, dan perwakilan komunitas budaya. Saya diuji coba, platform ini dinilai mampu memberikan hasil pencarian yang lengkap. Seperti contohnya ketika mencari kata kunci “rencong”, hasil pencarian menunjukkan deskripsi terkait senjata rencong dari Aceh dilengkapi dengan foto, lokasi, data geolocation, dan narahubung pelaku budaya termasuk pelaku UMKM yang menjual rencong.

Baca Selengkapnya: Direktori Daring untuk Majunya UMKM dan Budaya Luwu

Bagi pelaku budaya, khazanah.net bisa dimanfaatkan sebagai media pamer kaya dengan informasi produk kesenian pribadi yang tercantum dalam hasil pencarian. Kemudian bagi pelaku UMKM, khazanah.net sangat bermanfaat untuk menjembatani informasi usaha kepada calon pembeli karena mampu menampilkan hasil pencarian berupa narahubung, profil usaha, foto produk, media sosial, lokasi, hingga sertifikasi dan legalitas usaha yang dimiliki.

"Kami mengharapkan seluruh elemen masyarakat, baik itu pengusaha, UMKM, lembaga adat, lembaga pendidikan dan budaya, penggiat budaya dan seni, maupun penggiat literasi untuk memanfaatkan aplikasi khazanah.net ini sebagai sarana promosi dan penyebaran informasi mengenai budaya Luwu secara luas," ungkap Rakhmat Arifudding selaku Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Luwu.

Mendengar respons tersebut, khazanah.net diharapkan mampu dikembangkan lebih sempurna lagi. Tim dosen pelaksana menyadari bahwa kesempatan pengembangan ini tidak boleh dibiarkan saja sehingga membuka secara terbuka upaya untuk mengembangkannya dari berbagai pihak. Dengan demikian, kolaborasi pentaheliks yang diharapkan pun bisa terwujud secara maksimal antara pihak-pihak yang bersangkutan.

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin, 2020)


scan for download