Open House ITB 2006

Oleh Krisna Murti

Editor -

Aula Barat ITB, pada tanggal 2-4 Juni 2006 dipenuhi oleh para pengunjung Open House ITB 2006. Diikuti oleh seluruh Fakultas, Sekolah, Pusat & PP, SUK, SKD, dan UPT yang bernaung di bawah ITB, acara ini sukses menarik animo masyarakat. Adapun rangkaian acara Open House ini terdiri dari seminar yang bertajuk ‘ITB Baru’, presentasi Fakultas dan Sekolah, pameran, serta acara temu bisnis. Peserta pameran pada acara open house ini yaitu: Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Sekolah Farmasi (SF), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), Sekolah Pasca Sarjana (SPS), LAPI, Pusat Inkubator Bisnis (PIB), LPPM, Satuan Kekayaan Dana (SKD), Satuan Usaha Komersial (SUK), Unit Sumber Daya Informasi (USDI), Perpustakaan, Penerbit ITB, dll. Ada yang menarik pada acara open house kali ini. Di setiap stan pameran yang digelar di Aula Barat ITB, terdapat kotak kecil yang bertuliskan ‘peduli Yogya’. Stan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati juga menyumbangkan sebagian dari hasil penjualan yoghurtnya untuk sumbangan ke daerah yang sedang dilanda bencana tersebut. Stan Pusat Mitigasi Bencana yang bernaung di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB nampak menampilkan rekaman video sosialisasi bahaya gempa kepada murid sekolah dasar yang telah mereka adakan. Pusat Mitigasi Bencana yang berdiri tahun 2003 ini telah bekerjasama dengan Dikdasmen dalam mengadakan sosialisasi tersebut ke 700 sekolah di daerah rawan bencana yang tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya pendidikan tentang bencana dapat masuk ke kurikulum pendidikan dasar agar anak sejak dini telah mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana. Pusat Mitigasi Bencana juga mengembangkan ‘early warning system’ untuk bencana tsunami. Sementara itu, stan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) menarik perhatian para pengunjung dengan demo robot cerdasnya. STEI memang merupakan salah satu sekolah yang paling diminati oleh para pelajar yang hendak meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Nurul, siswi SMA Negeri 1 Bandung yang baru duduk di bangku kelas 2 SMA ini, mengatakan bahwa ia tertarik mendatangi acara open house ini untuk mencari informasi tentang pendidikan lanjutan di ITB. Namun ia menyayangkan sikap panitia penjaga stan yang dirasanya kurang komunikatif, “Jadi kita tidak mendapatkan banyak informasi yang kita inginkan.” Open house ITB ini memang bertujuan untuk mengenalkan ITB secara keseluruhan kepada masyarakat, juga kepada sivitas akademika ITB. Struktur ITB memang belum dikenal oleh kebanyakan sivitas akademikanya. Open house ini juga bertujuan terutama untuk memberikan informasi tentang berbagai jurusan yang tersedia kepada para pelajar yang hendak meneruskan pendidikannya ke ITB. (astriddita)

scan for download