LFM ITB Gelar Pelatihan Potrait Fotografi

Oleh Muhammad Hanif

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - LFM (Liga Film Mahasiswa) ITB bekerjasama dengan CIMB Niaga menyelenggarakan Seminar Fotografi bertajuk Potrait Photography. Acara yang berlangsung pada Sabtu (23/06/12) di Aula Timur ITB ini menyajikan pelatihan potrait fotografi dan juga kompetisi fotografi. Pelatihan diberikan langsung oleh fotografer profesional, Darius Manihuruk.

Pada sesi workshop, Darius memaparkan semua hal yang berkaitan dengan fotografi potrait. Fotografi potrait adalah pemotretan orang atau manusia dalam genre potrait. "Agar hasil jepretan kita dimengerti oleh pengamat kita harus memahami segi teknis dan non-teknis potrait photography," ujar Darius.

Dari segi teknis beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fotografi potret diantaranya ekspresi, gestur, teknik fotografi (lensa, fokus, pencahayaan), dan juga lokasi. "Namun, yang lebih berperan dalam melakukan fotografi jenis ini (fotografi potrait, red) adalah hal non-teknis yaitu bagaimana membuat objek merasa nyaman dengan kita sebagai fotografer," ujar Darius.

Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh fotografer agar menghasilkan foto potrait yang baik diantaranya perancangan konsep, penyesuaikan teknik, persiapan model, dan finishing. Darius mengungkapkan bahwa pada tahap perancangan konsep,  fotografer perlu melakukan penyesuaikan dengan kebutuhan. Teknik pra-visualisasi untuk kebutuhan jurnalistik dan human interest sedangkan visualisasi untuk profile public figure.

Setelah melakukan concepting, penyesuaian teknik juga harus dipersiapkan dengan matang. Misalnya untuk tokoh dengan karakter atau kehidupan yang keras, lighting yang digunakan bisa ditinggikan atau menggunakan snoot. Selain itu bisa juga dilakukan manipulasi vektor. "Agar sesuai teknik dan karakter modelnya kita perlu melakukan riset," saran Darius.

Persiapan model juga perlu dilakukan seperti melakukan pendekatan emosional agar model bisa nyaman dan melakukan kehendak fotografer. "Terkadang kita perlu ngobrol-ngobrol dulu sebelum melakukan pemotretan agar kita mengetahui kondisi psikologis model," ungkap Darius. Darius menambahkan bahwa hal-hal non teknis seperti ini adalah yang terpenting, "bila dipersentasekan 60 untuk non-teknis, 40 untuk hal teknis."

Bentuk Kontribusi LFM ITB

"Acara ini merupakan salah satu wujud kontribusi LFM ITB sebagai unit kegiatan mahasiswa di rumpun pendidikan untuk memberikan edukasi seputar fotografi kepada mahasiswa ITB dan masyarakat sekitar," ujar Dewi Apriani (Arsitektur 2010) selaku koordinator acara. Pada event ini LFM ITB menggandeng CIMB Niaga dan Majalah Digital Camera sebagai sponsor.

Di akhir sesi pelatihan, Darius memamerkan hasil jepretan foto potraitnya sambil menerangkan teknik dan cerita di balik foto-fotonya tersebut. Setelah sesi pelatihan berakhir, sesi kompetisi foto dimulai. Peserta pelatihan disebar di lima titik di sekitar kampus ITB dan ditantang untuk melakukan potrait photography dengan model cosplay.


scan for download