Kunjungan ke SITH ITB, Wageningen University Bahas Sistem Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Adi Permana

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id-Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung menerima kunjungan dari Wageningen University, Belanda pada Kamis (22/6/2023). Salah satu topik yang dibahas dalam kunjungan tersebut adalah mengenai sistem akuakultur berkelanjutan.

Kunjungan Wageningen University tersebut terdiri atas beberapa guru besar serta mahasiswa pascasarjana dari keilmuan Aquaculture and Fisheries (AFI) Wageningen University and Research, Belanda. Tujuan kunjungan ini dilaksanakan untuk menjadi ajang saling bertukar ilmu dan perspektif antara SITH ITB dengan AFI Wageningen University and Research.

Acara ini dipandu oleh Dr. Indra Wibowo dan dibuka oleh Prof. Endah Sulistyawati, Ph.D., selaku Dekan SITH. Pertemuan ini dimulai dengan pengenalan prodi SITH seperti tenaga pengajar, topik penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, fasilitas penelitian yang tersedia, serta berbagai kerja sama internasional yang tersedia untuk mahasiswa SITH ITB.

Selanjutnya, Prof. Geert Wiegertjes sebagai perwakilan dari Aquaculture and Fisheries (AFI) juga menjelaskan profil Wageningen University and Research dan menjelaskan fokus riset dan keilmuan mereka dalam life, social, dan environmental sciences.


“Kami memilih Indonesia sebagai tujuan utama kunjungan pada tahun ini karena kami menganggap sektor perikanan serta akuakultur di Indonesia merupakan salah satu sektor pencaharian masyarakat yang utama,” ujar salah satu mahasiswa pascasarjana Wageningen University and Research. Hal inilah yang melandasi mereka untuk mengadakan kunjungan ke ITB karena merasa selaras dengan bidang keilmuan SITH.

Kemudian, masuk ke acara inti yaitu kegiatan diskusi dengan topik besar akuakultur dan perancangan sistem yang berkelanjutan. Dalam kesempatan ini, Prof. Gede Suastika, M.Si., dari KK Bioteknologi Mikroba SITH ITB menjelaskan mengenai hasil riset yang telah dilakukan.

Prof. Gede Suastika menjelaskan strategi yang telah ia terapkan, seperti hybrid system, flow through system, dan penggunaan bioflok untuk meningkatkan performa perkembangan udang kaki putih. Tidak hanya itu, ia juga membagikan pengalamannya dalam membantu pembudidayaan ikan skala kecil di Indonesia agar dapat meraih sistem akuakultur yang berkelanjutan.

Selanjutnya, Anne-Jo van Riel sebagai salah satu mahasiswa pascasarjana juga membagikan hasil dari riset yang telah ia lakukan untuk mengurangi feed-food competition dalam bidang perikanan. Hasil risetnya menjelaskan bahwa perlunya menekan penggunaan komponen pakan ikan yang memiliki food competition tinggi. Hal ini merupakan salah satu upaya mencapai sistem akuakultur yang lebih berkelanjutan.

Kunjungan ini berjalan dengan lancar dan disambut positif oleh para mahasiswa pascasarjana dan diakhiri dengan sesi diskusi dengan berbagai pertanyaan yang dijawab secara jelas oleh para pembicara. Acara ditutup dengan melakukan on visit laboratorium SITH ITB serta foto bersama.

Reporter: Aurelia Villi (Rekayasa Pertanian, 2021)


scan for download