Institut Teknologi Bandung

K2R Neo 1.0 ini merupakan perlombaan simulasi pelaksanaan proyek kontruksi dengan pendekatan Last Planner System (LPS) atau Sistem Perencanaan Akhir (SPA) yang meliputi Collaborative Pull Planning, MakeReady, Production Evaluation & Planning, dan Production management. Kegiatan ini ditujukan kepada mahasiswa dan praktisi kontruksi di Indonesia.

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB, Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., yang juga Founder K2R sejak 2016 dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk menyosialisasikan pemahaman kontruksi ramping lebih luas, memberikan kompetensi awal tentang pelaksanaan SPA, kompetensi kolaborasi antar anggota tim peserta, kompetensi kepemimpinan, serta kompetensi berkomunikasi dengan efektif.

"Dari 2016 sampai 2019 kami melakukan hal yang sama tapi karena pandemi Covid-19, kegiatan dihentikan dulu. Alhamdulillah bisa memulai kembali tahun 2023 ini dengan konsep yang berbeda. Kita menggunakan platform digital untuk kegiatan ini," ujarnya. Platform digital yang dimaksud berupa pengintegrasian sistem penilaian dan visualisasi desain dalam sistem informasi.

Kegiatan tersebut diikuti 20 tim yang berasal dari Perguruan Tinggi di Indonesia, pihak industri, dan berbasis individu yang tergabung menjadi kelompok tersendiri, antara lain dari Universitas Katolik Seogijapranata, Universitas Islam Indonesia, ITB, Maranatha Christian University, Universitas Diponegoro, PT. Hutama Karya, PT. Adhi Karya, PT. PP, PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung, PT. Waskita Karya, dan PT. Wijaya Karya.

Peserta diberikan model virtual digital berupa Building Information Modelling (BIM) yang merupakan sistem atau teknologi yang mencakup beberapa informasi penting dalam proses Design, Construction, Maintenance yang terintegrasi pada pemodelan 3D. Selanjutnya, mereka berkompetisi untuk mengimplementasikannya menjadi model fisik dengan lego.

Dalam kompetisi ini terdapat permainan peran (role playing) dalam simulasi yang menggambarkan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi, yaitu 1 Kontraktor Utama, 6 Sub kontraktor, 1 Pemasok, dan 1 Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Tujuan simulasi proyek konstruksi tersebut adalah menghasilkan sebuah bangunan yang memenuhi nilai (value) yang diinginkan oleh penggunanya, yaitu pelaksanaan yang cepat (waktu), sesuai dengan desain (mutu), dan tidak banyak terdapat pemborosan (biaya). Adapun model kontruksi pada kompetisi tahun ini terinpirasi dari Skywalk Teras Cihampelas.

Peserta tampak antusias dan serius untuk menyelesaikan simulasi proyek konstruksi. Mereka berpacu dengan waktu di setiap tahap yang terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan simulasi, dan pelaporan.

Selain kompetisi, digelar pula workshop terkait prinsip-prinsip kontruksi ramping yang dikemas dengan gim yang disampaikan oleh Budi Hasiholan ST, M.Eng., Ph.D. Sebelumnya, dilakukan pula pembekalan berupa workshop online untuk seluruh peserta seputar kontruksi ramping sebelum kompetisi.

Adapun tim yang akhirnya juara dari kategori mahasiswa, yaitu:

Juara 1 Tim DipoDigiLab dari Universitas Diponegoro

Juara 2 Tim Epsilon dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Juara 3 Tim Fix It Andrew dari Universitas Katolik Soegipranata

Sementara itu, juara dari kategori praktis, yaitu:

Juara 1 Tim INFRA1 dari PT. PP

Juara 2 Tim Praktisi 2 dari PT. PP (Gedung)

Juara 3 Tim I2D dari PT. Adhi Karya

Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama KK MRK ITB selaku pemrakarsa dengan Nibble Softworks dan PT PP ini diharapkan menjadi platform kolaborasi inovatif akademisi dan praktisi konstruksi dalam mengimplementasikan Konstruksi Ramping di Indonesia. Ke depannya, K2R NEO membuka peluang bagi seluruh stakeholder Industri Konstruksi yang ingin mengembangkan implementasi konstruksi ramping di Indonesia dengan menyelenggarakan event ini di bawah naungan KK MRK ITB.