Dr. Suharso Monoarfa: IKN akan Jadi Kawasan Hijau yang Tangguh dan Inovatif

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami

BANDUNG, itb.ac.id — Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) “Idea Exchange Series of Indonesia New Capital City Planning and Development”, Dr. (HC) Ir. Suharso Monoarfa selaku Menteri PPN/Bappenas menjelaskan mengenai key issues in Indonesia capital city planning and development.

Alumni Teknik Planologi ’74 itu menjelaskan, bahwa pemindahan Ibu Kota Begara (IKN) Indonesia memiliki beberapa tujuan, antara lain meraih target Indonesia 2045 sebagai negara maju; membangun identitas ibu kota negara; mengubah orientasi pembangunan nasional dari Jawasentris menjadi Indonesiasentris; dan mengakselerasi transformasi ekonomi setelah pandemi Covid-19.

"Kelak, IKN akan mengadopsi konsep smart city dengan pendekatan eco-friendly, sedangkan perpindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN tersebut akan mengikuti delapan prinsip yaitu designing with nature; unity of diversity; connected, active, and accessible; net zero emission; circular and resilient; safe and affordable; covenience and efficiency through technology; dan robust economic opportunity for all, yang akan dicapai dengan 24 indikator kunci," ujar Suharso. Ia juga mengungkapkan mengenai konsep forest city dalam perencanaan dan pembangunan IKN baru tersebut.

IKN memiliki nilai ekologi yang tinggi dan berada dekat dengan wilayah konservasi sehingga membutuhkan perencanaan yang berwawasan lingkungan sehingga menghasilkan Kawasan IKN yang kompak dan efisien tanpa merusak kawasan konservasi yang berada di sekitarnya. Alokasi 75 persen lahan di IKN sebagai ruang terbuka hijau menjadi salah satu upaya Indonesia mencapai net zero emission for IKN 2045. IKN diharapkan dapat menjadi katalis bagi Kalimantan Timur dengan memanfaatkan keberadaan Balikpapan dan Samarinda sebagai pusat pengembangan kegiatan ekonomi di kawasan IKN.

“Di masa depan, IKN akan menjadi kawasan yang hijau, sustainable, and livable di tengah tantangan iklim dunia dengan menggunakan kolaborasi, inovasi, kelembagaan, serta teknologi yang ada,” ucap Soeharso.

Pengembangan klaster ekonomi dan industri di Kawasan IKN akan menjadi sektor yang difokuskan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan. Pusat ekonomi IKN akan meningkatkan posisi Indonesia dalam mempromosikan ketangguhan setelah pandemi. Menurutnya, kolaborasi pentaheliks dalam perencanaan dan pembangunan IKN sangat diperlukan untuk mencapai ekosistem kawasan yang livable.

Reporter: Mirmanti Cinahya Winursita (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)


scan for download