Dosen ITB Paparkan Perkembangan Mutakhir Teknologi Ultrasonografi pada Aplikasi Medis dan Industri

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami

*Foto ilustrasi alat USG (Sumber: freepik.com)

BANDUNG, itb.ac.id – Pada Selasa (15/6/2021), Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan sesi sharing knowledge bertemakan Perkembangan Mutakhir Teknologi Ultrasonografi pada Aplikasi Medik dan Industri. Sesi ini dipandu oleh Ir. Edi Leksono, M.Eng., Ph.D. sebagai moderator dan diisi oleh Dr. Ir. Suprijanto, S.T., M.T., IPM sebagai narasumber.

Dr. Suprijanto mengulas sedikit tentang gelombang ultrasonik yang merupakan dasar dari teknologi ultrasonografi. Menurutnya, gelombang ultrasonik adalah salah satu gelombang akustik yang berdasarkan perambatannya termasuk ke dalam gelombang longitudinal, dengan sifat-sifat gelombang seperti refleksi, difraksi, dan sebagainya.

“Teknologi ultrasonik sudah lebih satu abad,” tutur Dr. Suprijanto saat menjelaskan secara singkat sejarah perkembangan teknologi ultrasonik. Diawali dengan penemuan material piezo-electric oleh Pierre Curie pada 1877, teknologi ultrasonik sudah banyak mengalami perkembangan dari masa ke masa.

“Terlihat saat ini kita bisa menemukan teknologi ini pada bidang medis seperti Ultrasonografi (USG). Tidak hanya di bidang medis, teknologi ini juga dibutuhkan dalam bidang industri,” ujarnya.

Pada sesi kali ini, Dr. Suprijanto mengangkat salah satu penelitian tentang Non-Destructive Test Ultrasonik Teknologi (US-NDT) untuk menginspeksi internal Crack pada rel kereta api tanpa merusak rel tersebut. Pada inspeksi ini transduser akan ditempel pada rel yang akan diamati. Setelah ditempel, interaksi ini akan menghasilkan pola echo dari sinyal yang terukur. Jika pantulan echo terlihat berbeda, maka ada sesuatu yang terjadi pada bagian rel yang diamati.

Alat yang digunakan untuk menginspeksi rel ini juga semakin berkembang. Awalnya hanya mengandalkan pengukuran konvensional kini bisa dilakukan dengan otomatis. Inspeksi otomatis ini dilakukan dengan wagon. Ia mengatakan bahwa saat ini Teknik Fisika ITB juga ikut aktif dalam mengembangkan wagon inspeksi.

Teknik Fisika ITB mengembangkan sistem elektronik berbasis low power FPGA pulser/receiver ultrasonic. Sistem ini akan didesain untuk komunikasi dengan notebook sebagai penyimpan data pola sinyal A-mode pada saat inspeksi berbasis komunikasi wifi.

Sama halnya dalam bidang medis, teknologi ultrasonik juga berperan penting. ITB juga melakukan penelitian Spektroskopi Ultrasonik Modus-A pada jarum suntik. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati echo dari jarum saat ditusukkan dengan variasi sudut yang berbeda-beda. Dalam penilitian ini, akan terlihat visibilitas echo. Semakin terang visibilitasnya, maka jarum semakin terlihat pada USG. Selain itu, ITB juga melakukan penelitian untuk mencitrakan paru-paru dengan USG.

Di akhir penjelasannya, beliau mengatakan bahwa bidang ini merupakan salah satu kompetensi yang penting dalam dunia teknik fisika. Oleh karena itu ITB menerbitkan buku yang berjudul Ultrasonografi Medis Prinsip dan Aplikasinya untuk membantu orang yang tertarik menggeluti bidang Ultrasonografi ini.

Reporter: Kevin Agriva Ginting (TPB, 2020)


scan for download