'Maen Gedhe' Loedroek ITB: Suguhkan Realita dengan Tawa

Oleh Luh Komang Wijayanti Kusumastuti

Editor -

Maen Gedhe kembali digelar. Pertunjukan oleh unit kegiatan mahasiswa (UKM) Loedroek ITB ini diselenggarakan pada Sabtu (25/04/15) di Aula Barat. Mengangkat judul 'Malam Minggu Minggat', Loedroek ITB menyajikan suguhan panggung sandiwara yang berisikan realita kehidupan mahasiswa serta dinamika bangsa. Acara yang diadakan mulai pukul 19.00 ini berhasil mengundang tawa dan riuh tepuk tangan dari penonton.

Maen Gedhe merupakan acara yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Penonton diajak menyaksikan dengan duduk bersila di Aula Barat dengan tiket masuk hanya Rp 3000. Nama 'Malam Minggu Minggat' diambil karena dua hal. Maulana Haqiqi (Teknik Pertambangan 2013), selaku ketua acara 'Malam Minggu Minggat', memaparkan bahwa nama tersebut diambil dari dua hal. Pertama, diambil dari salah satu isi pertunjukan yang menceritakan mahasiswa dalam tekanan dan menginginkan pergi dari rumah. Selain itu juga judul tersebut ingin mengajak orang-orang untuk minggat pada malam minggu dan menonton pertunjukan Maen Gedhe.


Pertunjukan ini diawali dengan tarian Remo. Kemudian, dilanjutkan dengan pementasan kidungan yaitu nyanyian dengan lirik yang penuh dengan realita namun dikemas dalam humor. Seperti kenaikan harga BBM dan barang-barang pokok serta kehidupan empat tahun mahasiswa yang memiliki arti setiap tahunnya yang disambut tepuk tangan meriah dan tawa penonton. Selanjutnya diisi oleh Darma Wanita Loedroek ITB. Darma Wanita diperankan oleh laki-laki yang berperan sebagai wanita dan bersandiwara sebagai delegasi menyerupai Konferensi Asia Afrika (KAA) yaitu dari Indonesia, India, Jepang, dan Mesir. Pada puncak acara, muncul seorang mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya seperti berorasi dengan sentilan yang nyata, namun disisipkan hal-hal lucu. Serta dinamika kehidupan mahasiswa dan kajiannya di kampus.


Loedroek ITB selalu menyampaikan pesan melalui pertunjukannya. "Mahasiswa tuh paling jago bila disuruh membuat teori,  tapi sangat kurang dala menerapkan keahlian dan teorinya tersebut di masyarakat," ungkap Maulana saat ditanyai pesan apa yang ingin disampaikan melalui 'Malam Minggu Minggat'. Maulana juga berpendapat bahwa masyarakat membutuhkan aksi nyata dan teori yang dipraktekkan, bukan hanya perdebatan atau pengkajian permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat.


Selain untuk mempererat kekeluargaan dan meningkatkan kerjasama di dalam Loedroek ITB, pementasan yang sudah disiapkan selama dua bulan ini juga diharapkan dapat menyampaikan nilai-nilai kepada mahasiswa dan tentunya mampu menghibur sebelum minggu ujian akhir menjelang.


scan for download