U-Green ITB: Bangkitkan Semangat Peduli Lingkungan Melalui Seminar

Oleh Teguh Yassi Akasyah

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Dewasa ini, gerakan peduli lingkungan telah menjadi bagian yang penting untuk diselenggarakan karena berkaitan dengan tingkat keberlangsungan kehidupan, baik manusia atau makhluk hidup lainnya. Himbauan seperti tanam pohon bersama dan daur ulang sampah telah sering dilaksanakan oleh pemerintah, instansi dan kemahasiswaan. Selain itu, perubahan iklim yang tidak menentu juga menjadi permasalahan dunia saat ini. Di Indonesia, gerakan peduli lingkungan dan perubahan iklim tersebut harus marak disuarakan, mengingat rendahnya kesadaran dan minat di bidang tersebut.

Dipelopori oleh U-Green ITB, kelompok mahasiswa peduli lingkungan hijau tersebut kembali menyelenggarakan Seminar Envirovolution dengan tajuk "Green Acts Seminar" pada Sabtu (14/02/14) di Auditorium Campus Center Timur, ITB. Acara yang diselenggarakan sekali dalam dua tahun ini telah dilaksanakan semenjak tahun 2006 dan bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa ITB tentang isu lingkungan tersebut. Dalam senimar kali ini, U-Green ITB menghadirkan Dr. Armi Susandi, M.T (Ketua Program Studi Meteorologi ITB), Nyoman Iswarayoga (Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia) dan Anilawati Nurwakhidin (Koordinator Tim Kampanye Zero Waste YPBB, Indonesia).

Ketiga pembicara tersebut akan membahas tiga topik yang berbeda, yaitu isu perubahan iklim, permasalahan limbah, serta kondisi alam Indonesia terkait huta tropis dan biodiversitasnya. "Melalui acara ini, kami mengharapkan kepedulian masyarakat, khususnya mahasiswa ITB terhadap isu lingkungan semakin meningkat. Acara ini dirancang guna mencapai kondisi alam yang stabil," tutur Achmad Rizky (Kimia 2013) selaku ketua dalam acara tersebut.

Green Acts Seminar: Edukasikan Isu Lingkungan Indonesia

Isu lingkungan sangatlah penting untuk dicermati oleh masyarakat. Perubahan iklim, permasalahan limbah, ancaman hewan punah, serta pengaruh penebangan hutan merupakan permasalahan yang saat ini dialami oleh Indonesia. Perubahan iklim yang terjadi di Indonesia pada umumnya diindikasikan dengan adanya perubahan terhadap temperatur harian rata-rata, pola curah hujan, tinggi muka air laut dan variabilitas iklim, misalnya El nino dan La Nina. Perubahan ini memberikan dampak yang serius terhadap berbagai sektor di Indonesia, termasuk sektor kesehatan, pertanian, perekonomian, perindustrian, dan lainnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang dalam memenuhi kehidupannya secara berkelanjutan juga memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan, terutama dalam penyumbang emisi yang menyebabkan pemanasan global.

Permasalahan yang masih belum terselesaikan hingga saat ini adalah limbah. Hasil produksi industri di Indonesia sering menghasilkan limbah yang dapat mencemari ekosistem di alam. Tak sedikit industri yang mengalirkan limbahnya langsung ke sungai. Selain limbah industri, permasalahan sampah juga masih belum tercermati secara luas. Kepedulian akan pengelolaan sampah di Indonesia masih rendah, bahkan masih banyak tumpukan sampah di sekitar rumah penduduk yang dapat menyebabkan penyakit.

Isu lainnya adalah permasalahan hutan tropis Indonesia. Kondisi hutan-hutan di Indonesia saat ini dalam keadaan krisis. Banyak tumbuhan dan binatang yang hidup di dalamnya terancam punah. Selain itu, masih banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga ikut terancam. Maraknya pembalakan hutan secara liar (illegal logging) dan kebakaran hutan telah menjadi permasalahan yang belum juga terselesaikan. "Hutan merupaka paru-paru bagi kehidupan di bumi, maka dari itu kita harus meningkatkan kepedulian untuk mencapai kestabilan alam dan menjaganya agar tidak punah," himabu Nyoman Iswarayoga dalam seminar tersebut.

U-Green ITB: Dorong Semangat Kehijauan Mahasiswa

Selain menyelenggarakan seminar, U-Green ITB turut menyelenggarakan beberapa kegiatan lain terkait menyemarakan semangat peduli lingkungan di lingkungan ITB. Lomba fotografi yang dinamai 'Siba (nama daun)' dengan tajuk "Interaksi dalam Harmoni" diadakan untuk mahasiswa ITB. Dalam lomba tersebut, peserta mengirimkan karya fotografinya berupa kondisi lingkungan di ITB dengan makna yang tersirat di dalamnya. Siba sendiri dilaksanakan pada Senin-Selasa (02-10/02/14) dengan pengumuman pemenang pada Green Acts Seminar.

Selain Siba, rangkaian acara lain yang diadakan adalah kompetisi internal anggota U-Green ITB dengan tajuk "Karya Internal Anggota (KINA)". Kompetisi ini dimaksudkan untuk membangkitkan kembali semangat kehijauan di internal U-Green ITB sebelum dilaksanakanya seminar tersebut. Kompetisi ini telah dilaksanakan pada Desember 2014 lalu, dan karya yang terpilih akan dipamerkan kepada massa kampus ITB pada acara Pameran Karya Internal U-Green ITB yang akan dilaksanakan pada Selasa-Rabu (24-25/02/14) di Perpustakaan Pusat ITB. "Kami sangat mengharapkan agar mahasiswa ITB tergerakan untuk peduli dengan masalah lingkungan, bukan sebagian kecil saja," tambah Achmad Rizky dalam sesi wawancara. 

 

Sumber foto: dokumentasi pribadi dan www.hutaindonesia.com.


scan for download