“Planosphere” dengan tema: Bandung urang mah, Bandung nu merenah

Oleh Unit Sumber Daya Informasi

Editor -

Himpunan Mahasiswa Planologi ITB “Pangriptaloka” menyelenggarakan acara “Planosphere” dengan tema: Bandung urang mah, Bandung nu merenah merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan hari jadi kota Bandung yang ke-193, hari jadi Departemen Teknik Planologi yang ke-44, dan hari jadi Himpunan Mahasiswa Planologi “Pangriptaloka”. Salah satu acara dari kegiatan tersebut adalah Dialog Publik “Planosphere” yang telah diselenggarakan di Gedung Basic Science A, pada tanggal 22 Oktober 2003, pukul 09.00 – 16.00 WIB Pada acara tersebut diawali dengan Sambutan yang disampaikan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi Sdr. Dhani Mustakin, dilanjutkan dengan Pembukaan oleh Ketua Departemen Teknik Planologi Dr. Ir. Hastu Prabatmodjo, M.Sc. Materi Diskusi yang disampaikan terdiri dari : Bandung Masa Lalu “Bandung Kehilangan Akar Sejarah, Haruskah Ditangisi?” dengan para pembicara Prof.Dr. Djoko Sujarto, Dibyo Hartono (Bandung Heritage) dan Ra. Inten Mira (Sejarawan Bandung) Bandung Masa Kini dan Masa Depan “Bandung diantara Mall, Factory Outlet dan Billboard, disampaikan oleh H. Dada Rosada, SH.M.Si. (Walikota Bandung), Ir. Nia Kurniasih, MT. dan Sawarung Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari beberapa kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan yang terdiri dari : 1. 24 September – 03 Oktober 2003: dengan tema: Bandung Lembur Kuring di Aula Barat 2. Pesta Rakyat tanggal 19 oktober 2003 di Gerbang ITB 3. Dialog Publik, Peringatan HMP “Pangriptaloka” ke 44 Selain kegiatan-kegiatan tersebut juga dilaksanakan Pers Release sebagai berikut : Planosphere “Bandung Urang mah, Bandung nu Merenah” 14 September – 22 Oktober 2003 Latar Belakang Dalam rangka memeriahkan hari jadi kota Bandung yang ke-193, hari jadi Departemen Teknik Planologi yang ke-44, dan hari jadi Himpunan Mahasiswa Planologi “Pangriptaloka” membuat suatu rangkaian acara yang bernama Planosphere dengan tema Bandung Urang mah, Bandung nu Merenah. Sesuai dengan namanya yang terinspirasi dari kata atmosphere yang berarti kondisi, suasana, kata planosphere berarti suasana, kondisi, atau iklim dimana iklim ke-planologian erat sekali didalamnya (acaranya), sedangkan tema Bandung Urang mah, Bandung nu Merenah dalam bahasa Indonesia berarti Bandung kota kita yang rapi, teratur, tertata dengan baik, dan indah. Kegiatan planosphere ini adalah salah satu wujud kepedulian kami sebagai putra-putri bangsa yang tinggal dan mencari ilmu di kota Bandung dan memiliki tanggung jawab atas kondisi dan keadaan kota Bandung baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang. Permasalah-permasalah yang terjadi saat ini dan permasalahan yang diduga akan muncul di kota Bandung menjadi latar belakang kami untuk membuat sesuatu yang bermanfaat dan membuat kontribusi yang berarti pada kota Bandung. Diantara masalah-masalah yang terjadi di kota Bandung antara lain: - Kondisi kota Bandung yang semakin lama semakin mengkhawatirkan. - Perencanaan kota yang tidak sesuai kaidah. - Permasalahan prasarana transportasi yang sangat buruk. - Permasalahan persampahan, pedagang kaki lima, dan kebutuhan air bersih di kota Bandung. - Permasalahan ruang terbuka hijau (open space) yang kurang mendapat perhatian. - Kepedulian masyarakat yang sangat kurang akan keadaan eksisting. - Kurang partisipasi aktif masyarakat di bidang perencanaan kota Bandung. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan kami mengadakan kegiatan ini antara lain adalah: - Memberi pewacanaan kepada masyarakat akan keadaan yang terjadi di kota Bandung dengan maksud meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga dapat menjadi warga masyarakat yang baik. - Meningkatkan kepedulian seluruh stakeholders yang ada di kota Bandung untuk bekerjasama membangun dan memperbaiki kota Bandung. - Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan kota Bandung khususnya sehingga terbentuk suatu iklim perencanaan yang kondusif yang sesuai kaidah. Rangkaian Kegiatan 1. Talkshow dan Stakeholders gathering “Bandung dalam prespektif Stakeholders” Bale Parahyangan, Hotel Panghegar 29 Agustus 2003 Pembicara: Ir. Kusmayanto Kadiman (Rektor Institut Teknologi Bandung) Ir. Cecep Rukmana, MM. (Pengusaha dan Politisi) H. Hudaya Prawira (Kepala Bapedda Kota Bandung)* Moderator: Ir. Bernardus Djonoputro (Ernst & Young Director Marketing) Keterangan: * Tidak hadir 2. HMP Back to School 14 September – 27 September 2003 Kegiatan ini merupakan pemberian pengarahan kepada murid-murid sekolah dasar sampai dengan SMU mengenai bagaimana menjadi warga masyarakat yang baik “ good urban ethics” dan memberi pewacanaan bagaimana seharusnya seorang siswa dapat berperan serta dalam proses perencanaan. Sekolah yang dikunjungi: o SD Banjarsari o SD Assalam o SD Taruna Bakti o SD Cisitu o SMU 5 o SMU 3 o SMU 20 o SMU 8 o SMU 22 3. Talkshow “Bandung Lembur Kuring” Aula Barat Institut Teknologi Bandung 24 September 2003 Pembicara: Tikeu Priyatna (Artis Kota Bandung) Ir. Hario Winarso, Ph.D. (Dosen Planologi ITB) Moniq (Personel band La Luna) Taufiq (Jajaka Jawa Barat 2003) Angke (Mojang Jawa Barat 2003) MC: Vivi Vidia (Penyiar OZ FM) 4. Lomba Sim City 3000 Aula Barat Institut Teknologi Bandung 24 September 2003 Tingkat SMU dan Sarjana 5. Sawengi Sareng Urang Bandung Gerbang Institut Teknologi Bandung 19 Oktober 2003 Kegiatan ini terdiri dari: o Lomba Gambar, tema: Kota Bandung (tingkat SD) o Lomba Essai, tema: Kota Bandung saat ini (tingkat SMU) o Lomba Rakyat (semua umur): 1) Lomba balap karung special 2) Lomba merias wajah 3) Lomba jogged 4) Lomba memindahkan kacang o Stand sembako o Hiburan rakyat yang diisi oleh: 1) Pagelaran Pencak Silat oleh SD Assalam 2) Kabaret dari SD 3) Pemuda Harapan Bangsa 4) RED 5) Bratt 6) Madu dan Racun 7) Tosca 8) The Milo 9) dll 6. Dialog Publik Basic Science Center A 22 Oktober 2003 Tema: Bandung masa lalu “Bandung kehilangan akar sejarah, haruskah ditangisi?” Pembicara: Prof.Dr.Ir. Djoko Sujarto (Guru Besar Planologi ITB) Ibu Mira (Bidayawan Kota Bandung) Ir. Dibyo (Bandung Heritage) Moderator: Syafi’i Tema: Bandung masa kini dan depan “Bandung diantara mall, factory outlet, dan billboard” Pembicara: Ir. Nia Kurniasih (Dosen Planologi ITB) Ir. Jojon (Kepala Bidang Fisik dan Prasarana kota Bandung) Ibu Adi (LSM Sawarung) Moderator: Elkana Catur Follow Up Adapun setelah acara ini kami ingin membuat kelanjutan dari acara ini, dengan kata lain acara yang sudah kami buat tidak berhenti sampai sini saja. Diantara gagasan follow up yang kami buat adalah antara lain: Jangka Pendek: 1. Merehabilitisi ruang terbuka hijau yang ada di Bandung dalam hal ini adalah ruang terbuka berupa taman rekreasi yang sudah mengalami disfungsi atau terbengkalai pemeliharaannya dari pemerintah daerah mengingat sangat pentingnya fungsi ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota. 2. Membuat buku dan tentang permasalahan transportasi di kota Bandung. 3. Membukukan hasil talkshow dan dialog public untuk pengkajian lebih lanjut dari pensosialisasian kepada masyarakat. Jangka Panjang 1. Membuat suatu lembaga bantuan hokum dalam bidang perencanaan yang mengkaji isu-isu mengenai perencanaan dan ren rencana pembangunan di kota Bandung dan mensosialisasikan kepada masyarakat apakah isu-isu tersebut sudah memperhatikan dampak yang akan terjadi dan sesuai dengan rencana tata ruang kota. 2. Sosialiasi yang berkelanjutan kepada masyarakat dalam bentuk HMP back to School, penyebaran pamphlet-pamflet, bekerja dengan masyarakat dalam rangka mewujudkan follow up yang direncanakan.

scan for download