Informasi Umum

Seiring dengan meningkatnya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat timbul hasil samping negatif berupa limbah. Jika pengelolaan dan pengolahan limbah itu kurang baik akan menyebabkan tercemarnya lingkungan dan pada akhirnya lingkungan tersebut akan rusak.

Lingkungan hidup memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri (self-purification). Namun, jika konsentrasi dan ragam limbah yang diterima sangat besar, maka alam tidak mampu untuk memperbaiki diri. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan secara keteknikan, baik itu berupa tindakan kuratif (penyembuhan) ataupun preventif (pencegahan).

Teknik Lingkungan merupakan bidang keilmuan yang mempelajari apa saja tindakan kuratif dan preventif yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan hidup yang terdiri dari air, tanah, udara, dan kesehatan lingkungan melalui pendekatan rekayasa teknik. Maksudnya, perekayasaan terhadap alat-alat dan metoda yang digunakan untuk meminimalisir efek negatif limbah (baik dari industri maupun rumah tangga) terhadap lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.

Disini teman-teman akan mempelajari ilmu tentang rekayasa air minum, seperti sistem penyediaan air minum, perencanaan bangunan pengolahan air minum, dll. Dipelajari juga tentang rekayasa air buangan meliputi cara penyaluran air buangan, perencanaan, konstruksi serta operasi dan pemeliharaan bangunan pengolah air limbah termasuk saluran air kotor dan saluran air hujan, dll. Dan pengelolaan buangan padat dan B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) termasuk pengelolaan sampah perkotaan dan sampah industri, dll. Selain itu, teman-teman akan mendapatkan ilmu tentang pengelolaan kesehatan lingkungan yang mempelajari epidemiologi (ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit), kesehatan dan keselamatan kerja, dll. Lebih dari itu, teman-teman juga akan mempelajari ilmu tentang pengelolaan kualitas lingkungan .

Oleh karena itu, dengan dipelajarinya seluruh aspek lingkungan, baik tentang pengelolaan maupun pengolahan menjadi senjata ampuh untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup. Selain yang dipelajari di bangku perkuliahan, teman-teman harus mampu melakukan modifikasi keteknikan sesuai dengan perkembangan jaman. Di bangku perkuliahan, teman-teman akan diberikan teknik-teknik dasar. Namun, ketika di lapangan, teman-teman dituntut untuk bisa mandiri dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

Selain itu, teman-teman dapat melakukan eksperimen sosial, dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang permasalahan lingkungan. Sehingga pendekatan yang dilakukan tidak hanya bersifat keteknikan semata, melainkan juga pendekatan kultural. Isu lingkungan adalah milik semua orang. Degradasi kualitas lingkungan hidup adalah akibat aktivitas seluruh manusia. Oleh karena itu, penyelesaiannnya juga harus dilakukan oleh seluruh manusia dengan merubah paradigma (pola pikir) dan perilaku. Namun, tugas seorang insinyur TL untuk menyederhanakan permasalahan yang ada dan (selayaknya) menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat.


Prospek Kerja

  • Instansi pemerintah
    Disini teman-teman dapat bekerja sebagai tim ahli lingkungan hidup di departemen teknis maupun non teknis seperti PU, ESDM. Depdagri, KLH, BPLH, BPLHD, Kimpraswil, dan PDAM.
  • LSM/NGO Lingkungan Hidup
    Teman-teman dapat mengaktualisasikan diri untuk terjun langsung ke masyarakat melalui lembaga swadaya masyarakat nasional/internasional seperti: WWF, WHO, WALHI, Greenpeace, dll.
  • Industri
    Hampir semua industri membutuhkan kompetensi lulusan TL, yaitu pada bagian Safety Health & Environment (SHE) terutama sebagai environmental engineer/manager, misalnya pada industri migas & pertambangan (Schlumberger, Total, Chevron, KPC), industri mak-min (Indofood, Ultrajaya), industri lainnya.
  • Konsultan
    Konsultan yang menyangkut ilmu TL diantaranya: konsultan AMDAL, konsultan perancangan bangunan pengolah air minm dan air limbah, dll.
  • Wiraswasta
    Teman-teman juga dapat memasuki sektor wiraswasta, seperti memulai usaha pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis, daur ulang limbah (baik limbah padat maupun cair) atau menjual produk-produk hasil penelitian sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.