Informasi Umum

Kria atau bahasa kerennya craft, merupakan bagian dari desain sekaligus seni. Dapat dikatakan posisi Kria itu berada di tengah-tengah desain dan seni. Bila desain memfokuskan hasil garapannya dari segi teknis dan nilai fungsional, dan seni lebih mengutamakan karya seni bernilai dengan filosofis serta makna atau pesan yang ingin disampaikan seniman kepada pengamat. Nah, Kria adalah mendesain suatu produk fungsional dengan sangat mengutamakan nilai estetika, kualitas desain dan makna atau pesan filosofisnya. Dahulu, benda-benda yang disebut produk kria adalah benda yang bernilai estetis tinggi dan biasanya diagungkan, misalnya keris, kain ulos, kain batik, dll. Sekarang, produk Kria lebih tetap menyerap nilai dan unsur tradisional pada produk-produknya untuk melestarikan citra tradisi Indonesia.

Masyarakat sering mengidentikkan kria dengan kerajinan, namun hal itu sangat berbeda, produk kria diproduksi dalam skala relatif kecil karena dalam proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama dan mengandalkan tenaga manusia/ ( handmade ) , jadi sifatnya eksklusif. Produk kria sulit dibajak atau ditiru, karena produk kria mengandalkan pekerjaan tangan. Hal ini menjadi letak keunikan produk Kria, karena pekerjaan tangan lebih personal, maka tidak ada produk yang sama persis.

Bidang keilmuannya dibagi lagi menjadi beberapa bidang, contohnya kria tekstil. Pada bidang ini kita mempelajari apa itu tekstil, dan bagaimana cara menaikkan mutu bahan utama menjadi bahan jadi yang lebih baik. Misalnya dari benang menjadi kain, dari kain polos menjadi berwarna/ bermotif, dari kain tidak bertekstur menjadi bertekstur, material serat alam menjadi lebih fungsional dan masih banyak lagi kemungkinan untuk diolah dan dipelajari pada bidang kria tekstil.

Bidang lain misalnya bidang kria keramik. Bidang ini hampir mirip dengan Kria Tekstil, namun materialnya saja yang bebeda. Kria Keramik mengeksplorasi bahan-bahan yang dapat diolah menjadi keramik, dengan bahan dasar tanah liat, Kria Keramik mengolah produk keramiknya menjadi lebih bervariasi, misalnya dengan penggunaan motif pada glasir, penggabungan keramik dengan material lainnya, seperti kaca, dll. Selain kedua bidang diatas, ada juga bidang-bidang lain seperti kria kulit, kria kayu, dan kriya logam.

Program Studi Kria akan mengarahkan temen-taman untuk dapat mengolah material awal hingga menjadi produk jadi, dengan mengutamakan nilai filosofis, nilai estetis, prinsip-prinsip mendesain, citra tradisional & etnik sebagai bangsa Indonesia, dan sisi fungsional yang direalisasikan dengan teknik pengerjaannya yang lebih modern namun tetap bercirikan pada teknik pengolahan tangan.


Prospek kerja

Sandang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga bisnis apapun yang berkaitan dengan bidang itu akan terus berkembang dan dibutuhkan masyarakat. Kebutuhan sandang meliputi pakaian, tas, sepatu, handuk, bed cover, dll. Produk dengan material tekstil lainnya seperti upholstery sofa, karpet, prinsipnya yang berbahan dasar kain / fabric.

Beberapa alternatif profes yang dapat dijalani oleh sarjana Kria misalnya:

  • Fabric desainer
    Desainer kain, sebagai desainer kain; teman-teman dapat mengolah permukaan tekstil dengan mengaplikasikan teknik-teknik tekstil seperti tie dye, batik,dll. Atau bisa juga melakukan penggabungan beberapa teknik. Selain itu tugasnya adalah mengolah benang yang akan dijadikan kain sebagai bahan utama pembuatan produk. Fabric desainer memenuhi kebutuhan bahan bagi fashion desainer untuk digunakan pada rancangannya. Seringkali, para fashion desainer kesulitan merealisasikan imajinasi & keinginannya pada kain sebagai rancangan desain karena kurangnya tenaga profesional yang khusus mengolah disiplin ilmu tekstil.
  • Seniman kria
    Seniman kria mengolah bahan-bahan tekstil seperti serat alam dengan teknik tertentu untuk dinikmati sebagai elemen estetis yang berfungsi dekoratif.
  • Konsultan desainer
    Sebagai konsultan kria tekstil meramalkan kreasi-kreasi kain yang akan disukai pasar, mencakup warna, motif dan bahan. Biasanya konsultan banyak diperlukan pabrik-pabrik industri dalam skala yang cukup besar.
  • Interior fabric desainer
    Lulusan kria juga dapat mensuplai kebutuhan perlengkapan interior, sama seperti fashion desainer, desainer interior juga seringkali kesulitan mengolah produk interior yang berbahan tekstil seperti: bahan sofa, kap lampu, tirai, karpet, dll. Desainer interior dibutuhkan klien untuk menciptakan kesan tertentu, bila tidak ditunjang dengan meterial yang cocok desainer interior pun akan kesulitan merealisasikan rancangannya.
  • Wirausaha / pengusaha
    Misalnya pengusaha pembuatan kain batik, industri sepatu kulit, butik, distro, perlengkapan interior atau sanggar pembuatan keramik seperti F.X Widayanto.
  • Fashion desainer
  • Fashion Editor & Wardrobe