Institut Teknologi Bandung Lakukan Pengamatan Gerhana di Tiga Titik di Kota Bandung

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Fenomena gerhana selalu menjadi hal yang menarik bagi masyarakat juga ilmuwan. Mengapa tidak, fenomena ini hanya terjadi dalam waktu tertentu saja. Pada hari Kamis (20/4), Indonesia mengalami gerhana matahari hibrida.

Mengutip BMKG, gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Akibatnya, piringan bulan yang teramati lebih kecil daripada piringan matahari di suatu tempat sementara di tempat lain piringan bulan yang teramati sama dengan piringan matahari.

Menyambut fenomena tersebut, Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar pengamatan di sejumlah titik di Kota Bandung: Observatorium Bosscha, Gedung BSCA ITB Ganesha, dan Gedung CAS ITB Ganesha.

Dosen KK Astronomi FMIPA ITB Lucky Puspitarini, S.Si., M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa untuk di Observatorium Bosscha dan BSCA personil yang mengamati gerhana ada 78 orang. Oleh karena itu, Observatorium Bosscha menerima kunjungan dari undangan terbatas. Undangan tersebut seperti siswa sekolah yang berada di dekat observatorium. Sedangkan untuk BSCA tidak menerima kunjungan karena tempatnya terbatas.

Lucky menambahkan, pengamatan gerhana di observatorium Bosscha dilakukan menggunakan teleskop surya. Pengunjung yang datang ke Observatorium harus mengisi RSVP yang disediakan terlebih dahulu. Pengunjung pun berkesempatan untuk mengamati gerhana dengan teleskop portable dan dapat meminjam kacamata matahari yang sudah disediakan.

Lucky mengungkapkan bahwa pengamatan gerhana di Kota Bandung tidak sebagus di Pulau Kisar. “Tim Bandung hanya mengamati gerhana matahari sebagian saja,” ujarnya. Hal tersebut terkait dengan posisi Kota Bandung sendiri. “Sayangnya kita tidak berada di bagian umbranya, melainkan di penumbranya sehingga yang kita amati gerhana matahari sebagian,” imbuh Lucky.

Selama Gerhana, terjadi beberapa kontak. Kontak pertama diperkirakan terjadi pada pukul 09.28 WIB. Sedangkan puncak gerhana terjadi pada pukul 10.45 WIB hingga kontak keempat sekaligus terakhir terjadi pada pukul 12.08 WIB.

Reporter: Kevin Agriva Ginting, GD’20


scan for download