Inovasi Popok Ramah Lingkungan, Mahasiswa Teknik Kimia ITB Menjadi Juara 1 di Ajang PDG UI 2023

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id—Lima mahasiswa Teknik Kimia ITB raih juara pertama pada ajang Chemical Product Design Competition yang diadakan oleh Progam Studi Teknik Kimia, Universitas Indonesia.

Kelima mahasiswa tersebut di antaranya: Rayhan Kemal Yaasir (13020040), Risa Eridani Br. Pardede (13020027), Irfan Muhamad Fauzi (13020082), Acyuta Hafizh N P Jr (13020094), dan Khairfirza Swandi (13020052). Kompetisi mendesain produk teknik kimia ini merupakan salah satu lomba pada rangkaian acara Process Engineering & Energy Days 2023.

Kelompok yang dinamakan Fusion ini menawarkan inovasi popok biodegradable bernama BAYPER yang terbuat dari chitosan dan limbah tebu yang biasa disebut bagasse. Inovasi popok biodegradable ini mereka pilih karena memiliki banyak kelebihan, yaitu kapasitas serapnya yang delapan kali lebih besar daripada popok di pasaran dan sifatnya yang ramah lingkungan karena menghindari penggunaan plastik polipropilen dan polietilen.

Sebelum meraih juara pertama, Fusion harus melewati tiga tahapan mulai dari pengumpulan abstrak panjang, proposal lengkap, dan video presentasi, serta pada akhirnya proses pameran dan presentasi secara offline di Jakarta pada Kamis (9/3/2023) hingga Minggu (11/3/2023).

Terdapat dua babak final yang harus mereka ikuti, yaitu pameran konsep dan prototipe produk untuk menentukan favorite winner, serta presentasi di hadapan juri untuk menentukan juara umum. Pameran diadakan di Gedung Serbaguna GBK, sementara presentasi dilakukan di Gedung Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Saat diwawancara Reporter Humas ITB pada Sabtu (15/4/2023), Fusion menjelaskan berbagai tantangan yang mereka harus hadapi untuk menghasilkan inovasi yang ramah lingkungan sekaligus berdaya jual. Mulai dari pemilihan ide yang cukup lama karena banyaknya faktor yang harus dipetimbangkan, pembuatan prototipe yang tidak memungkinkan karena skala yang terlalu besar dan waktu yang terlalu singkat, hingga persoalan terkait jadwal yang bersinggungan dengan masa UTS. Semua persoalan tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan kerja sama tim yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, terutama prodi Teknik Kimia.

Pada wawancara tersebut, masing-masing anggota juga memberikan berbagai tips dan saran untuk mahasiswa lainnya agar dapat berprestasi, terutama sebagai sebuah tim. Pertama, jangan takut untuk memulai dan mengusahakan yang terbaik. Kedua, penentuan jadwal dan komitmen terhadap jadwal tersebut sangat penting untuk membangun lingkungan kerja yang efektif. Ketiga, perkuat relasi antar anggota tim sehingga dapat menemukan pace kerja yang optimal, terutama dengan pembagian tugas atau spesialisasi dari masing-masing anggota. Keempat, Firza menekankan bahwa ide terbaik datang dari semua perspektif dan masukan anggota tim, sehingga keaktifan dan kontribusi masing-masing anggota sangat penting untuk menghasilkan ‘the winning product’.

“Fokus ke satu atau sedikit lomba, jangan diambil semua. Proses lomba bisa berbulan-bulan dan membuat jenuh karena berurusan dengan satu hal yang sama di waktu yang lama. Jika fokus ke satu atau beberapa lomba, energimu bisa tersaturasi dan tidak kewalahan,” tambah Acyuta.

Reporter: Luisa Carmel (Teknik Kimia, 2021)


scan for download