BinAAR STEI: Potensi Sistem Robotika sebagai Teknologi yang Memanusiakan Manusia

Oleh Adi Permana

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id — Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STE) ITB menggelar acara Bincang Akademik, Abdimas dan Riset (BinAAR) secara daring yang mengangkat tema ‘Robotika, Teknologi yang Memanusiakan Manusia’ pada Selasa (30/8/2022). Dalam acara menghadirkan dosen dari Kelompok Keahlian Teknologi Informasi, Dr. Kusprasapta Mutijarsa, S.T., M.T., sebagai pembicara.

Robotika merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sejak lama diprediksi akan berdampak besar terhadap kehidupan manusia. Sebagai salah satu Cyber Physical System (CPS), robot terbentuk dari kombinasi elemen elektronik dan perangkat lunak yang saling terhubung satu sama lain dengan sistem kecerdasan buatan. Kategori produk robotika yang sudah dikenal sekarang ada tiga jenis berdasarkan tujuan peruntukannya, yaitu helping people robot, disabilities people robot, serta search and rescue robot.

“Kita sebenarnya sudah bergeser lagi dengan cepat menyongsong revolusi industri 5.0. Di sini kata kuncinya adalah personalisasi, di mana teknologi-teknologi itu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu belajar dan beradaptasi dengan manusia penggunanya,” jelasnya.

Siklus inovasi yang terjadi semakin lama semakin cepat. Berdasarkan tren ini, maka teknologi robotika pada beberapa dekade mendatang menurut Dr. Kusprasapta akan menjadi pelayan manusia yang mampu memahami karakter manusia secara personal. Robot didesain untuk meniru manusia dengan adanya sistem kognitif yang akan memahami persepsi dan otomatis belajar dari persepsi tersebut.

Dr. Kusprasapta menjelaskan, “Teknologi robotik terus berkembang. Dari yang awalnya dikendalikan langsung oleh manusia, kemudian pengendalian dari manusia perlahan mulai dilepaskan, sifat otonominya mulai naik, hingga akhirnya robot memiliki tingkat otonomi yang tinggi bahkan fully autonomy.”


Ketergantungan manusia terhadap teknologi sangat besar. Oleh karena itu, tidak lama lagi robot akan diprediksi mulai masuk ke rumah-rumah pada tahun 2025. ITB sebagai lingkungan yang mendukung tren ini telah mencoba aplikasi robotik sebagai pengganti mahasiswa yang berhalangan mengikuti kelas secara langsung. Percobaan ini dilakukan di ruang kelas 9308 Labtek XI. Dengan bantuan robot kendali jarak jauh, mahasiswa diharapkan dapat seakan-akan hadir secara fisik di ruang kelas dan memiliki sudut pandang yang lebih luas daripada sekadar menggunakan komputer satu arah.

“Apa yang menjadi semangat di sini bagaimana mengembangkan sistem robot untuk kemanusiaan, robot dan sistem otonom yang memanusiakan manusia. Mau tidak mau kondisi juga memaksa kita untuk menggunakan teknologi agar kehidupan manusia menjadi lebih baik.”

Dalam rangka mendukung tujuan tersebut, penelitian di bidang robotika dilakukan di dua sisi, baik untuk pengembangan ilmunya sendiri maupun untuk menghasilkan produk aplikatif. Peta jalan penelitian dan pengembangan robotika disusun dengan sumbu vertikal sebagai kegiatan penelitian keilmuan, sedangkan sumbu horizontal adalah pengembangan prototipe atau produk aplikasi robot. Dengan peta jalan tersebut, diharapkan pengembangan robotika dapat terus berjalan sesuai tujuan dan cita-cita awal.

“Tantangan yang perlu diperhatikan dalam suatu robot sebenarnya adalah safety. Bagaimana mesin otonom bekerja pada area manusia agar tidak membahayakan manusia. Ini juga yang terus kami coba kembangkan,” ujar Dr. Kusprasapta dalam menutup pemaparannya.

Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)


scan for download