LPIK ITB Selenggarakan Webtalk Kewirausahaan dan Inovasi

Oleh Adi Permana

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id--Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan rangkaian acara webtalk: SPASI (Sapa Siang, Startup Inovasi), Rabu (26/8/2020). Mengusung tema “Fostering Collaboration and Open Data Across Entrepreneurial Ecosystem”, LPIK ITB menghadirkan para panelis spesial dari kalangan institusi keuangan, venture capital, startup, komunitas, dan akademisi.

Para panelis tersebut di antaranya:

1. Haryanto T. Budiman, Ph.D. (Direktur Kepatuhan PT. BCA, Tbk.); Chief Excecutive J. P. Morgan Indonesia (Jan 2012 – Apr 2020); Senior Executive Vice President PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk (Oct 2006 – Dec 2011); Management Consultant, McKinsey Company (Sep 1996 – 2006))
2. Nicko Widjaja (CEO BRI Ventures)
3. Surya Batara Kartika (Ketua HIPMI Jawa Barat)
4. Gibran Chuzaefah (CEO eFishery)
5. Dr. Eng. Manahan Siallagan, S.Si., M.T., M.Sc. (Direktur Lab. Big Data Analysis and Social Simulation SBM ITB)
6. I Made Ariya Sanjaya (CEO Kazee)
7. Dr. Eng. Anjar Dimara Sakti, S.T., M.Sc. (Vice Director of Coordination, Centre for Remote Sensing (CRS) ITB)

Dalam rilis yang diterima Humas ITB, kegiatan ini bertujuan untuk membangun ekosistem kewirausahaan dan inovasi di Perguruan Tinggi dengan melibatkan keterkaitan stakeholder dari bisnis dan industri, pemerintah, dan komunitas. “Kita ingin membangun kolaborasi yang sangat dekat antara inovator, kemudian market dan juga para pegiat industri dan startup, sehingga terjadi ekosistem yang sangat kuat,” ujar Ketua LPIK ITB, Ir. Sigit P. Santosa, MSME, Sc.D., IPU.

Acara ini dibagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama mengangkat subtema “Stakeholder Support and Collaboration in Entrepreneurial Ecosystem”. Dr. Dina Dellyana (Kadiv. Pengembangan Kewirausahaan LPIK ITB) menjadi moderator pada sesi ini dengan para panelis; Haryanto T. Budiman, Nicko Widjaja, Surya Batara Kartika dan Gibran Chuzaefah.
Dalam sesi pertama, Haryanto Budiman yang memiliki track record sangat kuat di bidang rekayasa (PhD dari Aeronautics MIT) dan industri perbankan/konsultan internasional memberikan pencerahan dalam potensi pendanaan startup inovasi. Paparan dilanjutkan dengan Nicko Widjaya yang menyampaikan bahwa peran universitas dalam menghasilkan produk inovasi sudah baik, akan tetapi bagaimana bisa komersial dan dapat menghasilkan social value untuk masyarakat.

Sementara Haryanto menyampaikan bahwa di lingkungan akademik, penting menciptakan track record entrepreneurial di level profesor/dosen sehingga harapannya banyak spin off perusahaan dari dosen maupun lulusan Perguruan Tinggi tersebut. Oleh karena itu diperlukan dukungan dari semua pemangku kepentingan serta berkolaborasi untuk mendapatkan produk inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna konsumen yaitu baik dari industri maupun masyarakat yang membutuhkan.

Kemudian, dilanjutkan dengan sesi kedua dengan subtema “How Big Data is helping Entrepreneurship Growth” yang dimoderatori oleh Santi Novani, Ph.D., selaku Sekretaris Bidang Kewirausahaan dan Inkubasi Bisnis LPIK ITB. Narasumber dalam sesi ini adalah Dr. Eng. Manahan Siallagan, I Made Ariya Sanjaya, dan Dr. Eng. Anjar Dimara Sakti.
Pada sesi kedua ini, para panelis masing-masing membahas lebih dalam dan mencontohkan bagaimana memanfaatkan insight yang dapat diperoleh dari data-data menjadi suatu pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada usaha atau case yang sedang dihadapi stakeholder.

Sumber: Rilis LPIK ITB


scan for download