Perempuan Punya Peran Penting Memajukan Negeri

Oleh Adi Permana

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id – Memperingati Hari Ibu ke-91, Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan upacara bendera pada Senin (23/12/2019) di Halaman Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari No. 64 Bandung. Pada upacara tersebut, semua petugasnya adalah perempuan mulai dari pembina upacara, pemimpin upacara, pasukan pengibar bendera, pembaca Pancasila, pembaca Pembukaan UUD 1945, dan pembaca doa

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Organisasi (WRSO) ITB, Prof. Dr. Irawati, MS. bertindak sebagai pembina upacara. Ia membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PP & PA) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati tentang Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91.

Dalam sambutannya, Menteri PP & PA menyampaikan bahwa tema PHI tahun ini adalah Perempuan Berdaya, Indonesia Maju. Tema tersebut dimaknai dengan perempuan Indonesia masa kini yang dituntut untuk sadar dan aktif meraih akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan. Oleh karena itu, Menteri PP & PA berharap PHI sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan terhadap keberadaan perempuan dalam sektor pembangunan.

Sejarah diperingati Hari Ibu sendiri berawal dari tergugahnya semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk memersatukan diri. Pada akhirnya tanggal 22 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta yang memutuskan untuk membentuk satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI). Pada tahun 1929 PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). PPII menyatakan bahwa fungsi utama perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya. Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959, yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember.

Menurut Prof. Irawati, untuk menuju Indonesia Maju, diperlukan kesetaraan gender terutama dalam bekerja. “ITB tidak membedakan peran pria maupun perempuan dalam bekerja. Saya sendiri memaknai PHI ini sebagai pengingat kita bahwa perempuan ini menjadi salah satu peran penting memajukan kehidupan. Setiap perempuan memiliki insting keibuan dan hal ini yang akan memengaruhi tindakan kita terutama dalam mendidik serta membangun generasi muda,” jelasnya.

Prof. Irawati juga berpesan bahwa sebagai perempuan harus percaya diri. “Jangan merasa rendah diri sebagai perempuan karena kita punya power yang besar untuk menunjang pembangunan bangsa. Antara pria dan perempuan punya peran yang sama dan saling melengkapi untuk memajukan Indonesia,” tuturnya.

Reporter: Billy Akbar Prabowo (Teknik Metalurgi, 2016)


scan for download