Dua Mahasiswa ITB Juara Kompetisi Debat Internasional di Malaysia

Oleh Adi Permana

Editor -

*Foto: Dok. Pribadi


BANDUNG, itb.ac.id -- Dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung yakni Vincentius Michael (Matematika, 2016) dan M. Ilham Akbar (Arsitektur, 2016) berhasil menjadi juara satu internasional (Open Champion Team) di International Islamic University Malaysia (IIUM) yang diadakan pada tanggal 19-20 Oktober 2019 lalu. Di kesempatan yang sama, Vincentius Michael juga berhasil menyabet gelar Open Best Speaker karena secara individu mendapatkan skor debat terbaik.

Kompetisi debat yang diadakan dengan format British Parliamentary ini diikuti oleh 60 tim dari berbagai negara. Kompetisi ini memiliki beberapa babak, diantaranya babak preliminary yang terdiri dari 5 ronde, disambung kemudian dengan babak eliminasi, semifinal, dan grand final. 

Babak eliminasi dibagi menjadi dua yaitu Novice dan Open. Novice diperuntukkan untuk peserta yang belum pernah mengikuti lomba debat, sedangkan Open ditujukan untuk peserta yang pernah mengikuti lomba debat. Karena sudah pernah mengikuti lomba debat serupa sebelumnya, Vincentius dan Ilham masuk kedalam kategori Open.

Seluruh topik dalam kompetisi ini diberikan secara impromptu, yakni diumumkan 15 menit sebelum debat dimulai. Dalam 15 menit waktu persiapan tersebut, peserta tidak diperbolehkan mencari informasi dari internet. Untuk itu, kedua perwakilan mahasiswa yang tergabung di Student English Forum (SEF) ITB ini diharuskan untuk banyak membaca dengan topik pengetahuan yang sangat luas. “Topik yang diangkat sangat beragam, mulai dari hukum, politik, hingga ekonomi,” jawab Vincent.

“Sangat tidak cukup apabila hanya menguasai bahasa inggris, kita juga harus mampu menguasai konten yang diperdebatkan. Kemampuan berargumentasi, berlogika, kecepatan berpikir, dan kerjasama sangat penting untuk dimiliki dalam upaya menjadi pemenang,” kata Vincent.

Vincent sangat bangga bisa meraih prestasi ini, terlebih bisa membawa nama ITB di kancah internasional. Ia sangat bersyukur atas pencapaiannya tersebut. Kedepannya, Vincentius akan kembali mengikuti lomba World University Debating Championship (WUDC) 2019 yang akan diadakan di Thailand. Ia cukup percaya diri karena sebelumnya sudah pernah mengikuti World University Debating Chamionship (WUDC) ini di tahun 2018, dan pernah berhasil menjadi salah satu grand finalis di kategori EFL (English as Foreign Language).

Untuk menghadapi World University Debating Championship (WUDC) 2019, ia bahkan telah membuat target personal untuk bisa sampai pada tahap eliminasi di kategori Open. Hal ini akan menjadi rekor mengingat perwakilan Indonesia biasanya hanya pernah berada di kategori EFL/ESL, yakni kategori yang dikhususkan untuk negara-negara yang memberlakukan bahasa inggris sebagai bahasa asing ataupun bahasa kedua.

“Dicoba saja, lomba bukan hanya soal menang-kalah, tapi juga sebuah cara kita untuk mengembangkan diri (personal growth). Jika kita memang menyukai hal tersebut, maka tekuni semaksimal mungkin. Percayalah akan ada banyak pintu kesempatan yang terbuka setelahnya,” jawab Vincent saat ditanya motivasinya terus maju melangkah di kompetisi bergengsi.

Reporter: Evita Sonny (Manajemen, 2020)

scan for download