PLN Berikan Kuliah Umum tentang "Electricity Future Insight"

Oleh Adi Permana

Editor -

Direktur Humas dan Alumni ITB Dra. Samitha Dewi Djajanti., memberikan piagam penghargaan kepada Ir. Amir Rosidin, MM., usai memberikan kuliah umum di Aula Barat ITB. (Foto: Dok. Istimewa)


BANDUNG, itb.ac.id – Direktur Bisnis Regional Jawa Tengah PT. PLN (Persero), Ir. Amir Rosidin, MM., memberikan kuliah umum dengan topik "Electricity Future Insight"  kepada mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam Studium Generale (SG) di Aula Barat Kampus ITB, Jalan Ganesha No. 10, Sabtu (9/3/2019).


Kuliah umum dibuka dengan sambutan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Prof. Bambang Riyanto. Dalam sambutannya, Prof. Bambang berharap agar kuliah umum ini dapat memberi bekal kepada mahasiswa untuk mengenal dunia lebih luas sekaligus mempersiapkan mahasiswa untuk bekerja di dunia keprofesian. Bambang juga menyebutkan mengenai pentingnya listrik bagi masyarakat. 

“Anda bisa bayangkan hidup tanpa listrik, gimana? Gelap, tidak bisa main komputer, hingga akses ke media sosial terbatas,” ujarnya. Melalui kuliah umum ini, Bambang memberi kesempatan kepada PT. PLN (persero) untuk menyampaikan gagasan mengenai inovasi maupun perkembangan kelistrikan yang dapat menambah wawasan para mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut.

Kondisi Kelistrikan Nasional
Amir membuka perkuliahan dengan menceritakan pengalamannya mengenai sulitnya akses listrik di Palu dan Donggala yang beberapa  waktu lalu mengalami bencana. Menurutnya, tanpa adanya listrik kondisi kota tak ubahnya seperti kota mati. Mengingat urgensi pemenuhan kebutuhan listrik, sekitar seribuan pegawai PLN pun didatangkan dari Aceh sampai Papua untuk membantu masyarakat memperoleh akses listrik kembali.

Sejak tahun 2016, PLN mulai berbenah dan meningkatkan cakupan pelayanan di seluruh pelosok negeri. Perbaikan mutu pelayanan salah satunya dilakukan melalui reformasi sistem pelayanan dan pembayaran dengan memanfaatkan teknologi digital. Reformasi sistem tersebut meliputi layanan listrik prabayar, pembayaran via ATM hingga aplikasi mobile PLN.

Menurut Amir, saat ini kondisi kelistrikan nasional sudah sangat memadai dengan rasio elektrifikasi mencapai 98,3% pada tahun 2018. Hal ini kemudian melahirkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada PT. PLN sebagai perusahan listrik terbesar di Indonesia. “Tinggal bagaimana melakukan effort untuk memenuhi yang 1,7% itu melalui (pemberdayaan) generasi millenial di PLN. Butuh orang-orang terbaik untuk mengelola aset tersebut, termasuk (oleh) mahasiswa ITB,” ujar Amir.

Namun demikian, tingginya rasio elektrifikasi nasional masih diwarnai oleh sejumlah isu sosial. Dalam kegiatan surveynya ke beberapa daerah, Amir menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum menjadi pelanggan PLN karena keterbatasan biaya. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya pun menginisiasi kegiatan sinergi BUMN. Dalam program tersebut, sebanyak 154 BUMN bergotong-royong untuk mengakomodasi biaya pemasangan sambungan listrik bagi masyarakat secara cuma-cuma.

Di samping itu, dalam inovasi pelayanan, PT. PLN (persero) mulai menerapkan pola smart grid dalam rangka mendukung industri 4.0. Penerapan smart grid ini di antaranya digunakan untuk sistem pembangkit listrik yang otomatis dan berbasis internet. Pemanfaatan teknologi ini salah satunya dimaksudkan untuk mendukung pencapaian target penyediaan 35.000 MW listrik pada tahun 2024. Selain digitalisasi sistem pembangkit, terdapat pula inovasi two-ways meter. Meter listrik dua arah ini memungkinkan komunikasi dua arah yang memudahkan pengguna listrik pintar atau prabayar. Inovasi selanjutnya yang akan dikembangkan yaitu mobil listrik berbasis hybrid dan baterai, kompor induksi berdaya listrik, serta solar rooftop atau panel surya sebagai alternatif teknologi transportasi dan rumah tangga yang ramah lingkungan.

SG tersebut diikuti lebih dari 500 mahasiswa ITB dari berbagai program studi. Acara  yang diselenggarakan oleh ITB bekerjasama dengan PT. PLN (Persero) ini  merupakan bagian dari program employer branding yang diselenggarakan PT. PLN untuk menjaring bibit-bibit unggul untuk berkarir di perusahaan BUMN tersebut.

ITB dengan PLN juga menjalin kerjasama dalam bentuk kerjasama bidang pendidikan program magister di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI).  Tahun ini tercatat ada 10 orang mahasiswa kerma (kerjasama) PLN angkatan 2017 yang masih berkuliah di FTMD-ITB.  Perjanjian kerjasama antara ITB dan PLN juga berlangsung di Fakultas Teknologi Industri (FTI) untuk pendidikan program studi magister logistik yang kali ini merupakan angkatan ke-1 di Tahun Akademik 2018/2019.

Tahun 2018 yang lalu ITB juga telah bekerjasama dengan PLN dalam program Ekspedisi Papua Terang, dimana 38 mahasiswa dan alumni muda ITB terlibat dalam survey di berbagai daerah di Papua dengan tujuan mempercepat elektrifikasi pada daerah-daerah tersebut.

Dengan semangat #EnergiOptimisme, PT. PLN (Persero) memberdayakan kaum millenial sebagai bagian dari perusahaan untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan performa perusahaan.

Turut hadir dalam studium generale ini Direktur Human Management PLN, General Manager Unit Induk Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Prof.Dr.Ir. Bambang Riyanto Trilaksono., Dekan STEI -ITB Dr. Ir. Jaka Sembiring, M. Eng, serta Direktur Humas dan Alumni ITB Dra. Samitha Dewi Djajanti.

Reporter: Nabila Nurul Maghfirah (Planologi 2015)

scan for download