ITB Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018

Oleh Adi Permana

Editor -



BANDUNG, itb.ac.id -- Institut Teknologi Bandung menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018 di Halaman Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari no 64 Bandung, Senin (29/10/2018) pagi. Upacara tersebut diikuti segenap civitas academica ITB.

Upacara diawali pengibaran bendera merah putih oleh tiga orang petugas pengibar lalu dilanjutkan dengan pembacaan Teks Pancasila, Teks  UUD 1945 dan Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928. Pelaksanaan upacara pun berlangsung khidmat. 

Dalam upacara kali ini, bertindak sebagai pembina upacara adalah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Bermawi Priyatna Iskandar. Ia menyampaikan pidato Peringatan Hari Sumpah Pemuda dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.


Prof. Bermawi menyampaikan, Hari Sumpah Pemuda ke-90 kali ini mengambil tema "Bangun Pemuda Satukan Indonesia". Tema ini diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mendiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kerangka NKRI.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara. 

Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik. 

“Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbananmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia,” ucap Prof. Bermawi dengan semangat.

Dalam upacara tersebut sekaligus diberikan penghargaan kepada himpunan mahasiswa dan unit kegiatan mahasiswa yang telah memenuhi komitmen untuk menjaga dan memelihara kebersihan. Penghargaan ini diberikan oleh Direktorat Sarana dan Prasarana, bekerja sama dengan Lembaga Kemahasiswaaan dan UPT K3L.


scan for download