Mahasiswa ITB Raih Juara pada Ajang GFEST 2017

Oleh M. Armando Siahaan

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id -  Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan energi juga akan terus bertambah. Untuk itu, upaya untuk mencari sumber-sumber energi yang baru harus semakin gencar dilakukan. Oleh karena itu, inovasi serta ide terkait bidang energi harus selalu dikembangkan. Hal inilah yang dilakukan oleh tim mahasiswa Teknik Geologi ITB angkatan 2015 yang beranggotakan Rio, Betari Ayu Pramita, serta Fernaldy Sebastian Santoso. Rio dan tim mengikuti ajang Geothermal Future Energy Summit : GFEST 2017 dan berhasil meraih juara pertama pada ajang tersebut. Perhelatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Penas Bumi Indonesia Seksi Mahasiswa UPN "Veteran" Yogayakarta. Dalam ajang yang berlangsung pada Sabtu-Minggu (21-22/10/17) ini, Rio dan kawan-kawan mampu meraih juara pertama karena berhasil menentukan wilayah yang potensial untuk dijadikan sebagai lapangan geothermal di daerah Matangnga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. 

Penentuan Lapangan Geothermal

Untuk menentukan potensi lapangan geothermal, Rio dan tim menggunakan analisis geostatistik. Dalam analisis ini dilakukan analisa pada unsur Hg yang berupa ordinay kriging dalam bentuk dry gas. Unsur Hg digunakan karena dapat memberikan tanda kemunculan rekahan di bawah permukaan bumi. Keberadaan unsur Hg di permukaan bumi dapat menggambarkan bahwa di dalam perut bumi terdapat koneksi antara rekahan-rekahan yang terjadi. Hasil analisis pada unsur Hg tersebut diimplikasikan sebagai zona permeabilitas.

Selanjutnya, metode geostatik yang telah dilakukan digabungkan dengan analisis densitas kelurusan pada permukaan. Metode analisis densitas pada permukaan ini dikenal dengan istilah Fault and Fracture Density Method (FFD). Melalui metode FFD ini, dapat digambarkan zona-zona yang memiliki nilai densitas struktur yang tinggi. Hasil ini memiliki kaitan yang erat dengan sesar dan rekahan yang terjadi pada daerah tersebut.

Dari hasil kompilasi kedua metode pada daerah yang diamati, dapat diperoleh daerah prospek geothermal di daerah Matangnga. Tidak hanya sampai pada penentuan daerah prospek, Rio dan kawan-kawan juga berhasil menentukan daerah resapan dan daerah keluaran. Daerah ini merupakan komponen penting dalam  keberlanjutan potensi geothermal pada wilayah tersebut.

Dalam menghadapi perlombaan ini, Rio mengaku mengalami berbagai tantangan. Rio merasa persiapan timnya dalam babak presentasi masih kurang maksimal. Tetapi, Rio dan tim tetap memiliki sikap percaya diri dan semangat untuk terus belajar dari kesalahan maupun kekurangan yang ada di dalam tim. Dengan semangat inilah, Rio dan tim berhasil membawa pulang penghargaan sebagai juara pertama. Rio juga merasa sangat senang karena dapat mewakili Teknik Geologi ITB dalam ajang berskala nasional. Tak hanya itu, Rio juga merasa senang karena dapat berkontribusi dalam memberikan saran untuk ketahanan energi Indonesia. “Sebagai mahasiswa geologi, Saya senang bisa memberikan kontribusi untuk ketahanan energi Indonesia”, pungkasnya. 


Sumber Gambar : Dokumentasi Narasumber


scan for download