Mahasiswa ITB Raih Juara 1 PICS pada Pharmanova 2017

Oleh Fauziah Maulani

Editor -

Pharmaceutical Industry Case Study

BANDUNG,itb.ac.id – Mahasiswa ITB kembali raih juara pertama (PICS) pada Pharmanova 2017 yang diselenggarakan pada Jum’at – Minggu (22-24/09/2017) di Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No. 10. Mahasiswa tersebut ialah Tabita Salsya, Fanny, Bernardus Edo Kristianto, Lita Vania Chrysilla, dan Sandra Novitasari (Sains dan Teknologi Farmasi 2014).

PICS merupakan perlombaan berupa studi kasus mengenai hal-hal dan masalah dalam industri farmasi dan peserta harus menyelesaikan permasalahan tersebut. Tema PICS pada tahun ini ialah isolasi dan pemanfaatan kitosan. Juri yang didatangkan juga langsung dari industri farmasi GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia dan Pfizer Indonesia.

Sebelum menjadi juara, ada tiga tahap yang harus dilalui. Pertama, tahap proposal dimana mereka menjawab beberapa pertanyaan yang ditulis dalam bentuk makalah. Kedua, tahap semifinal yaitu presentasi dan tanya jawab mengenai makalah yang telah ditulis.                                                    

“Awalnya tidak menyangka bahwa akan menjadi juara 1, karena pada babak semifinal kita ada di urutan 8 dari 10 peserta,” ungkap Tabita.

Tahap ketiga ialah tahap final yaitu tahap pengerjaan kasus dengan soal-soal yang baru dan juga harus dipresentasikan dengan waktu hanya 4 jam.

Pada tahap final ini peserta diberi undian antara mengolah kitosan menjadi eksipien (bahan tambahan pada obat) atau nutraceutical. Mereka mendapatkan undian untuk mengolah kitosan menjadi nutraceutical yaitu permen karet sebagai antiplak. Permen karet ini dibuat sebagai inovasi, karena belum ada permen karet dari kitosan dan ini juga cara peningkatan kesehatan yang dapat dikonsumsi dengan nyaman. Selain dari sisi farmasi, marketing dan regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga harus dikuasai sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi tim.

“Karena juri didatangkan langsung dari industri farmasi yang sudah handal dibidangnya, maka pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pun cukup rumit dan mendalam, namun untungnya kita bisa menghadapinya dan bahkan menjadi juara,” tutur Edo.

“Jangan takut ikut lomba, cobalah selagi ada kesempatan. Carilah lomba yang sesuai keinginan dan juga manfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Jangan takut kalah, karena akan ada waktu untuk menang,” tutup Tabita.


scan for download