Pesta Pora Melayu 2017: Hadirkan Nuansa Melayu di Bandung

Oleh Irfaan Taufiiqul Rayadi

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id – Unit Kebudayaan Melayu Riau (UKMR) ITB menggelar malam kebudayaan melayu pada Minggu (16/04/17) di Taman Budaya Dago Tea House Bandung pukul 19.00-22.00 WIB. Pesta Pora Melayu ini diadakan setiap tahun dalam rangka merayakan ulang tahun UKMR. Malam kebudayaan melayu ini merupakan rangkaian acara terakhir pada Pesta Pora Melayu 2017 setelah pre-event dan wisata kuliner pada Sabtu (08/04/17) lalu. Pagelaran ini menyajikan pertunjukan drama yang bertemakan Semilir Dua Kerajaan yang menceritakan asal mula terbentuknya Teluk Nasi, yaitu kisah cinta yang tak sampai antara putri dari Kerajaan Natuna dan pangeran dari Kerajaan Palembang dikarenakan penghianatan yang dilakukan oleh Raja Natuna terhadap Raja Palembang, kemudian ketika penghianatannya diketahui oleh istrinya, Raja Natuna marah dan melemparkan nasi sehingga terbelahlah menjadi dua pulau yaitu Pulau Sulbi Besar dan Pulau Sulbi Kecil. Sepanjang acara, banyak tawa serta siulan dari penonton karena para pemeran drama begitu menghayati perannya dengan baik.

Rangkaian drama ini juga diselingi oleh tarian tradisional yang diiringi oleh alat musik tradisional dan kontemporer. Tarian yang ditampilkan yaitu Tari Persembahan, Tari Tandak Tanjung Selungkup, Tari Cik Puan Bulan Cahaye, Tari Zapin Yaladan dan Tari Zapin Hempas. Pada akhir acara terdapat musik kreasi yang berjudul Zapin Satelit. Musik kreasi ini merupakan tanda eksisnya budaya melayu di era globalisasi.

“Tahun lalu itu temanya kerajaan sedangkan tahun ini romansa tanah melayu, tarian yg dibawakan tahun ini juga berpasangan semua, serta pada tahun lalu ada bintang tamu karena lustrum.” Ungkap Livia Ayuningtyas, ketua Pesta Pora Melayu 2017. “Acaranya keren banget, sense comedy-nya dapet banget , pokoknya worth it lah sukses terus untuk UKMR” ungkap Made Dimas Ganda Wijaya, Ketua Maha Gotra Ganesha 2017-2018.

Sumber dokum: Dokumentasi Pribadi dan dan Official Account Line Pesta Pora Melayu 2017
Reporter: Fauziah Maulani (Sains dan Teknologi Farmasi 2014)
ITB Journalist Apprentice 2017


scan for download