Retrospective: Mengulas Rekam Jejak Desain Produk dalam Perspektif dan Karya

Oleh Anin Ayu Mahmudah

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai kampus yang mengintegrasikan sains, seni dan teknologi, Institut Teknologi Bandung telah banyak berkiprah dalam pengembangan tiga bidang keilmuan tersebut. Namun sebagai kampus yang menjadi ikon teknologi di Indonesia, kerap kali banyak orang yang tidak tahu bahwa ITB juga banyak berkiprah dalam bidang seni. Pada Rabu-Sabtu (09-19/11/16), ITB melalui Program Studi Desain Produk kembali mensuasanakan atmosfir seninya melalui rekam jejak salah satu tokoh yang berperan penting dalam melahirkan Program Studi Desain Produk di ITB dan di Indonesia yaitu  Prof. E. Imam Buchori Z dalam serangkaian acara bertajuk "Retrospective".

cara "Retrospective" yang merupakan bentuk kerjasama dari civitas akademik Program Studi Desain Produk dengan mahasiswa dari Program Studi Desain Produk yang terhimpun dalam INDDES ITB (Industrial Design Student Society ITB) ini merupakan pameran tunggal dari karya-karya ciptaan Prof. E. Imam Buchori yang bertempat di Galeri Soemarja dan disertai dengan acara seminar yang dibawakan langsung oleh beliau.

Desain bagi Segala Bidang

Dalam seminar Prof. E. Imam Buchori yang berlangsung di Ruang Seminar FSRD, beliau mengutarakan pandangannya terhadap desain, baik secara kontekstual maupun aplikatif yang merupakan bagian dari perhelatan pameran tunggal beliau bertajuk "Retrospective". Beliau banyak bercerita mengenai perjalanan karirnya dari sejak beliau menempuh masa mahasiswa di Program Studi Seni Murni hingga memperoleh beasiswa ke Copenhagen, Denmark. Perjalanan karir beliau tersebut akhirnya merubah pandangan beliau terhadap seni. Beliau melihat bahwa terdapat suatu jembatan antara engineering dan seni yaitu "desain". Beliau banyak berupaya "menjual" desain kepada industri, bidang keilmuan lain, maupun terhadap orang awam bahkan ketika tahun 80-an dimana stereotype pendidikan masih sangat terfragmentasi sehingga menyulitkan inovasi dan invensi dari para seniman.

Rekam jejak Prof. E. Imam Buchori telah banyak mencatat pencapaian dan peran beliau dalam kancah nasional maupun internasional. Beberapa hal yang telah Prof. E. Imam Buchori lakukan antara lain mendongkrak keberadaan material rotan yang awalnya merupakan material "selera rendah" menjadi berkelas seperti sekarang. Beliau juga berkolaborasi dengan Prof. Hadi dan Dr. Subagyo mendompleng popularitas desain sebagai suatu bentuk gaya hidup maupun kekuatan baru terhadap suatu penemuan. Dalam hal karya, Prof. E. Imam Buchori memulainya dari Mesin Generator Kaporit (filter air) bekerja sama dengan rekannya dari Teknik Elektro dan Teknik Mesin, yang kemudian beliau lanjutkan dengan membuat furnitur-furnitur yang mengolah material rotan.

Dalam ulasannya, Prof. E. Imam Buchori mengemukakan bahwasanya "sains" pada hakekatnya merupakan suatu bentuk ilmu dengan metode ilmiah dan berdimensi objek kajian yang sangat besar. Pada awal perkembangannya, sains telah didongkrak oleh keberadaan fisika kuantum yang memecah cakrawala sains menjadi kimia, matematika, astronomikal dan lain sebagainya. Beliau berpendapat bahwa pada dasarnya, dengan desain, segala sesuatu akan dapat terpenuhi. Dari situ, beliau menunjukkan bahwa apabila ditilik lebih dalam, desain dapat masuk ke dalam berbagai disiplin ilmu dengan cara menyentuhnya dalam hal pola berpikir desain secara holistik.

Disamping acara seminar yang banyak memberikan perspektif baru kepada para peserta yang hadir, "Retrospective" juga mengajak siapapun yang hadir baik dalam seminar maupun pameran karya untuk kembali mengingat bahwasanya ilmu-ilmu yang ada dan ditimba di kampus ini, adalah bentuk aplikatif dari sains, seni dan teknologi. Bahwa lebih dalam dari itu, ada satu hal yang menjadikannya penting, yaitu pemenuhan kebutuhan manusia. Berangkat dari hal itu, ada satu pesan yang disampaikan dalam serangkaian ulasan dan diskusi dari beberapa seniman yang hadir menemani Prof. E. Imam Buchori, bahwasanya, "Ada satu hal yang harus ditambahkan ke dalam sistem integrasi dari kampus ini, yaitu sains, seni, teknologi, dan kemanusiaan."


scan for download